Tuesday, January 10, 2012

Indonesia Kenalkan Program Southeast Asia Feel The Warmth Bersama ASEAN Plus Three Untuk Dongkrak Sektor Pariwisata

Indonesia mulai perkenalkan ASEAN sebagai "single destination" dengan branding "Southeast Asia Feel The Warmth" dalam ASEAN Tourism Forum (ATF) 2012 yang di gelar di Manado, Sulawesi Utara. 

"Hari ini pertama dipakai secara resmi di Indonesia," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu, di Manado, Rabu.

Kesiapan menuju ASEAN sebagai "single destination" ini, menurut Mari, semakin baik. Hal yang menjadi perhatian dan memang perlu diselesaikan sesegera mungkin yakni bebas visa antar negara ASEAN, yang kebetulan hanya  tinggal Kamboja dan Myanmar yang belum selesai dengan Indonesia.

"Tapi para Kepala Negara sudah sepakat bahwa masalah visa ini akan selesai di 2012, sehingga benar-benar bebas," ujar dia.

Masih berkaitan dengan masalah keimigrasian, ia mengatakan antar pemerintah negara ASEAN sedang mematangkan "ASEAN Schengen Visa" sebagai "common visa procedure" seperti yang telah digunakan di 27 negara Eropa.

"Masalah ASEAN Schengen Visa ini para menteri terkait harus dapat memberi masukan pada Summit berikutnya di bulan April atau Mei 2012 mendatang. Kita (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) akan pantau itu," katanya.

Penggunaan ASEAN Schengen Visa nantinya, lanjutnya, tidak akan menimbulkan masalah dari sisi pariwisata,"Eropa pun juga tidak ada masalah kan. Itu justru membantu dalam hal perjalanan antar negara di sana".

Terkait dengan kesenjangan antar negara ASEAN terkait dengan kesiapan masing-masing negara menghadapi ASEAN sebagai "single destination" tersebut, menurut Mari, dari sisi sumber daya alam dan masing budaya tentu tidak ada masalah karena masing-masing memiliki keistimewaannya.

"Tidak ada kesenjangan dalam hal sumber daya alam atau kebudayaan yang ditawarkan, tapi kalau sumber daya manusia iya, infrastruktur iya. Harusnya negara-negara ASEAN yang sudah maju seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand dapat menyokong negara-negara lain seperti Kamboja, Myanmar, Laos," ujar Mari.

ASEAN Tourism Forum digelar pada tanggal 8 hingga 15 Januari di Manado, Sulawesi Utara, dengan kegiatan ASEAN National Tourism Organistions Meeting ke-35, Ministerial Meeting, dan Travel Exchange (Travex) yang akan diikuti buyers dan sellers dari seluruh negara anggota ASEAN dengan target 1400 peserta yang terdiri dari 400 buyers dan 900 sellers, serta 100 media internasional.

ATF ke-31 ini mengangkat tema "Tourism for a Global Community of Nations", di mana peran pariwisata tidak hanya mencakup pada tataran kawasan ASEAN melainkan juga lebih meluas sampai ke wilayah Asia Timur. 

Dengan demikian ATF 2012 ini juga melibatkan negara-negara mitra seperti China, India, Rusia, Jepang, dan Korea.

Sebelumnya Sekjen Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang juga merupakan pimpinan pertemuan dari ATF 2012, Wardiyatmo mengatakan hasil pertemuan dan Travex yang merupakan ajang bisnis dari pertemuan ini diharapkan menghasilkan transaksi besar. 


Peranan negara-negara maju seperti China, Jepang, dan Korea di kawasan Asia Timur sangat diperlukan untuk mewujudkan kawasan ASEAN sebagai daerah tujuan wisata dunia.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wardiyatmo, dalam pertemuan ASEAN dengan negara mitra seperti China, Jepang, dan Korea atau yang dikenal dengan ASEAN Plus Three di Manado Sulawesi Utara, Selasa.

"Kawasan Asean sebagai tujuan wisata dunia juga sejalan dengan tema ASEAN Tourism For A Global Community of Nations," katanya dalam siaran pers yang diterima ANTARA.

Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh delegasi dari ASEAN China Centre (ACC), ASEAN Japan Centre (AJC), dan ASEAN Korea Centre (AKC). 

"Komitmen negara-negara ASEAN Plus Three tersebut sangat dibutuhkan dalam rangka pengembangan pariwisata di kawasan ASEAN," tambah Wardiyatmo.

Dalam sidang tersebut juga membahas jumlah kunjungan wisatawan dari China, Jepang dan Korea ke kawasan ASEAN. Pada tahun 2010, kurang lebih sebanyak 4,9 juta wisatawan China berwisata ke kawasan ASEAN jumlah wisatawan tersebut naik 13 persen bila dibandingkan dengan tahun 2009.

Sementara wisatawan asal Jepang mengalami penurunan, pada tahun 2009 tercatat kurang lebih 6,4 juta wisatawan namun pada tahun 2010 hanya berkisar 3,3 juta wisatawan yang berwisata ke kawasan ASEAN. Untuk wisatawan Korea pada tahun 2010 tercatat kurang lebih sekitar 3,2 juta wisatawan.

Selain membahas hal tersebut, dalam sidang itu delegasi China memaparkan tentang perkembangan kegiatan kerja sama pariwisata khususnya yang terkait dengan "Plan of Action to Implement the Joint Decleration on ASEAN-China Strategic Partnership for Peace and Prosperity 2011-2015," yang mencakup bidang pariwisata.

Di dalam rencana tersebut direkomendasikan untuk memperkuat dialog dan kerja sama melalui penyelenggaraan pertemuan menteri pariwisata ASEAN dan China, mendorong program bersama pembuatan produk pariwisata ASEAN dan China, dan mendorong masing-masing pihak untuk berpartisipasi pada kegiatan ASEAN Tourism Forum (ATF).

Sementara delegasi Jepang, dalam laporannya menyebutkan akan terus melanjutkan komitmennya dalam membantu ASEAN untuk mengembangkan pariwisata, yang sudah dibicarakan pada KTT ASEAN dan Jepang ke-14 di Bali pada 18 November 2011.

Sedangkan Korea memaparkan perkembangan kerjasama pariwisata khususnya "Plan of Action to Implement the Joint Declaration on ASEAN - Korea Strategic Partnership for Peace and Prosperity 2011-2015."

Dalam rencana itu, Korea akan memperkuat jaringan kerja sama antara pemerintah dan sektor swasta melalui pertukaran informasi guna meningkatkan industri pariwisata, mempromosikan industri pariwisata ASEAN dengan memanfaatkan kekayaan warisan budaya ASEAN seperti pembuatan "Cultural Map of ASEAN," penyelenggaraan kursus bahasa Korea bagi pekerja bidang pariwisata di ASEAN, dan lain-lain.

Pertemuan ASEAN NTO`s Plus Three selanjutnya dijadwalkan akan berlangsung di Johor Baru, Malaysia pada Juni 2012.

No comments:

Post a Comment