Tuesday, January 10, 2012

Harga Emas Naik Menjelang Imlek dan Akan Tembus 1800 Dollar


 Kontrak emas berjangka berhasil mencapai harga tertinggi dalam empat minggu, di New York, Selasa (10/1/2012) waktu setempat, seiring dengan melemahnya dollar AS terhadap sejumlah mata uang utama.
Kontrak emas berjangka untuk pengantaran Februari naik 1,5 persen menjadi 1.631,50 dollar AS per troy ounce (setara dengan 31,1 gram), di Comex, New York. Ini harga penutupan tertinggi sejak 13 Desember 2011. ”Dollar AS melemah (sehingga) menguntungkan emas dan komoditas,” ujar Scott Gardner, Chief Investment Officer Verdmont Capital SA, di Panama, dalam pesan elektronik kepada Bloomberg, Selasa waktu setempat.

Melemahnya dollar AS terjadi selama dua hari belakangan karena adanya tanda bahwa para pemimpin Eropa sedang mengambil langkah lanjutan untuk mengatasi krisis utang di wilayah itu. Dengan begitu, indeks MSCI ekuitas seluruh dunia naik 1,6 persen, sedangkan indeks spot GSCI StandardPoor's dar 24 komoditas bahan mentah naik 1,5 persen. Itu pencapaian keuntungan kelima dalam enam sesi perdagangan.

Harga emas pun diperkirakan akan terus naik seiring dengan permintaan emas yang meningkat di China, Taiwan, Hongkong, Vietnam, dan Thailand menjelang Tahun Baru China. Rangkaian acara tahun baru itu akan dimulai pada 23 Januari mendatang. ”Permintaan fisik (emas untuk) investasi dan perhiasan cukup kuat sejak harga di bawah 1.650 dollar AS, khususnya pembeli China, cukup aktif,” kata Nick Moore, analis Royal Bank of Scotland Group Plc.

Ia pun memprediksi permintaan emas dari negara pembeli emas terbesar kedua dunia ini cenderung meningkat selama Januari terlepas dari harga hingga Tahun Baru China.

 Kontrak emas berjangka melonjak naik, tertinggi dalam 10 minggu. Salah satunya karena Iran memproduksi bahan bakar nuklir pertamanya. Kini, harga emas berjangka berhasil menembus angka 1.600 dollar AS dan diperkirakan bisa mencapai 1.800 dollar AS untuk tahun ini. Emas berjangka untuk pengantaran Februari naik 2,2 persen menjadi 1.600,50 dollar AS per troy ounce (setara dengan 31,1 gram) pada pukul 1:38 PM di Comex, New York, Selasa (3/1/2012) waktu setempat. Ini perolehan terbesar untuk kontrak yang paling aktif sejak 25 Oktober 2011.

"Ketakutan perdagangan telah kembali karena Iran," ujar Adam Klopfenstein, ahli strategis pasar Archer Financial Services Inc di Chicago, dalam wawancara telepon dengan Bloomberg.

Pasalnya, Senin (2/1/2012), Kantor Berita Pelajar Iran melaporkan, bahan bakar buatan lokal telah dimasukkan dalam inti atom reaktor riset Teheran setelah diuji kinerjanya.

Naiknya harga emas berjangka juga disebabkan oleh melemahnya dollar AS seiring dengan ekspansi manufaktur global. Kondisi dollar AS ini memicu permintaan komoditas bahan mentah yang dianggap sebagai aset berisiko. "Kami juga melihat pembelian di antara komoditas karena melemahnya dollar AS," tambah Klopfenstein.

Untuk tahun ini, Blackstone Group LP's, Byron Wien, memperkirakan emas berjangka akan mengalami kenaikan harga sebesar 15 persen pada 2012 menjadi 1.800 dollar AS per troy ounce. Tahun lalu, Blackstone Group LP's bisa memprediksi perolehan keuntungan emas secara tepat.

Di mana emas berhasil mengalami kenaikan panjang (rally) sebesar 10 persen tahun 2011 sehingga mencapai keuntungan selama 11 tahun berturut-turut. "Kebijakan moneter yang akomodatif di seluruh negara maju menyebabkan migrasi baru ke aset yang keras oleh investor individu dan dana kekayaansovereign," sebut Wien Blackstone dalam laporannya, Selasa waktu setempat.

No comments:

Post a Comment