ntuk memenuhi permintaan yang terus meningkat, investor asing Drydocks World Dubai akan meningkatkan dan memperluas fasilitas 3 galangan kapalnya di Batam.
Hal itu disampaikan Chairman Drydocks, Khamis Juma Buamim dalam pertemuan dengan Konsul Jenderal RI Dubai Mansyur Pangeran di Majlis Al Salam, Madinat Jumeirah Hotel, Dubai, Jumat (13/1/2012) waktu setempat.
Pertemuan, seperti disampaikan Konsul Pensosbud Adiguna Wijaya kepada detikfinance, berlangsung di sela-sela acara penandatanganan kontrak kerjasama proyek HVDC Wind Connection Sub-Station Platform antara Drydocks Dubai dengan konsorsium Aibel AS, Norwegia, serta ABB dan Tennet, Jerman.
Ketiga galangan kapal di Batam yang telah dibangun oleh kelompok usaha Drydocks Dubai itu adalah Drydocks World Nanindah seluas 57 hektar yang dikhususkan untuk pembuatan kapal dan pengolahan baja.
Kemudian Drydocks World Pertama seluas 28 hektar untuk melayani perbaikan kapal dan manufaktur suku cadang dan bagian kapal lainnya, dan Drydocks World Graha yang merupakan fasilitas galangan kapal paling modern dan pertama di Indonesia, khusus untuk konstruksi lepas pantai dan rig.
Menurut Khamis, pihaknya merencanakan untuk mengubah manajemen Drydocks di Batam dengan mengganti tenaga tingkat manajer dengan tenaga ahli dari Indonesia.
Selain itu pihaknya juga akan menambah jumlah pegawai Indonesia pada semua fasilitas galangan kapalnya hingga mencapai komposisi minimal 50% dari keseluruhan pegawai.
Kahmis menilai bahwa tenaga kerja profesional Indonesia memiliki kualitas tidak kalah dengan tenaga kerja negara lain. Selain itu, program perekrutan pegawai Indonesia merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility Drydocks di Indonesia.
Dalam tanggapannya, Konjen Mansyur menyampaikan apresiasi dan dukungan KJRI Dubai atas kelanjutan operasional Drydocks di Indonesia dan rencana peningkatan serta perluasan fasilitas galangan kapal Drydocks di Batam.
Konjen juga menekankan bahwa letak Batam dan Indonesia memang sangat strategis dan merupakan salah satu dalam jalur pelayaran internasional terpadat di dunia.
"Di samping itu peluang investasi di Indonesia yang ramah investor patut menjadi pertimbangan utama Drydocks untuk memperluas dan memajukan bisnis galangan kapalnya di kawasan Asia dan Asia Tenggara," imbuh Konjen.
Konjen juga menggarisbawahi kualitas tenaga kerja profesional Indonesia yang memang semakin diakui dunia internasional dan mengharapkan komitmen Drydocks tentang peralihan manajemen Drydocks Batam melalui penambahan pegawai Indonesia hingga minimal 50% dapat segera direalisasikan.
Dalam pertemuan itu, pihak Drydocks juga menyampaikan ketertarikan mereka akan potensi sumber daya alam di Indonesia.
Drydocks antara lain akan membangun tambang batubara di Kalimantan.Saat ini Drydocks telah menandatangani MoU kerjasama pembangunan tambang batubara dan pembangunan infrastruktur terkait, termasuk jalur rel kereta.
Terbesar
Drydocks World merupakan perusahan pengelola fasilitas galangan kapal di Dubai yang mulai beroperasi sejak tahun 1983. Fasilitas galangan kapal Drydocks di Dubai merupakan yang terbesar di kawasan Timur Tengah.
Saat ini pihak Drydocks telah mengantongi sertifikat manajemen keamanan OHSAS 18001-1999 dan sertifikat kualitas mutu manajemen ISO 9001-2000.
Hingga kini fasilitas galangan kapal Drydocks di Dubai telah melayani lebih dari 6.600 kapal berbagai jenis dan ukuran, serta mempekerjakan sekitar 8.500 tenaga profesional dari 30 negara dan 1.500 tenaga sub-kontrak dari berbagai perusahaan di Dubai.
Drydocks juga telah melayani sekitar 2.000 kapal berbagai jenis dan ukuran melalui 4 fasilitas galangan kapal yang berada di Singapura dan Batam, serta mempekerjakan sekitar 20.000 tenaga kerja setempat.
Selain itu, saat ini pihak Drydocks Dubai juga mengoperasikan dan menyewakan 160 kapal berbagai jenis dan ukuran, mulai dari jenis tanker, bulk, kapal kargo, kapal suplai, tugs, anchor handling tugs dan tongkang.
Beragam kapal tersebut disewakan untuk melayani berbagai macam kebutuhan, seperti pengeboran minyak dan gas lepas pantai, konstruksi kelautan, maupun sektor industri yang berhubungan dengan kelautan umum dan pengelolaan sumber daya kelautan.
No comments:
Post a Comment