Monday, January 9, 2012

Mobil Tawon Produksi PT Super Gasindo Jaya Kebanjiran Pesanan

Mobil Tawon produksi PT Super Gasindo Jaya akan membuka gerai pajang di Kota Serang Banten untuk memenuhi permintaan masyarakat yang ingin memiliki kendaraan pribadi hasil buatan anak-anak pelajar sekolah menengah kejuruan Rangkasbitung Kabupaten Lebak.

"Kami dalam waktu dekat ini bisa melayani permintaan masyarakat karena akan membuka showroom berlokasi di Kebon Jahe Serang," kata Devi Arya Putri, Personel Manager PT Super Gasindo Jaya di Rangkasbitung, Minggu.

Ia mengatakan, selama ini permintaan Mobil Tawon cukup tinggi dan bukan hanya kalangan masyarakat saja, tetapi pemerintah daerah di tanah air juga perusahaan swasta banyak yang telah memesan. Produksi Mobil Tawon memiliki tiga varian, yakni model bak terbuka, model mini van serta model tawon. Model terakhir bisa memuat lebih dari tiga orang penumpang.

Ketiga jenis mobil Tawon tersebut semua bisa digunakan dengan bahan bakar premium dan gas. Selain itu juga kecepatan mobil Tawon maksimal 100 kilometer per jam, bahkan uji coba Rangkasbitung-Surabaya ditempuh dengan waktu selama 19 jam.

"Saya kira mobil rakitan anak-anak sekolah menengah kejuruan (SMK) Rangkasbitung cukup membanggakan," ujarnya. Ia menjelaskan, produksi mobil Tawon berawal tahun 2006 di jalan raya Rangkasbitung-Cikande, namun 2010 mengalami sejumlah perubahan desain. 

Desain mobil diciptakan pemilik PT Super Gasindo Jaya, Koentjoro Njoto dengan nama Mobil Tawon sebagai kendaraan mini, namun kuat dan cekatan. Komponen interior dan eksterior seluruhnya produk buatan asli Indonesia, tetapi mesinnya masih didatangkan dari China.

"Kami targetkan 2014 semua komponen produksi mobil Tawon, termasuk mesin diproduksi PT Super Gasindo Jaya," katanya. Ia menambahkan, saat ini harga mobil Tawon itu berkisar antara Rp40 juta sampai Rp60 juta per unit. 

Saat ini produksi mobil Tawon dikerjakan sekitar 30 orang dan sebagian besar dari SMK jurusan otomotif di Rangkasbitung.  "Selama ini produksi mobil Tawon 50 unit per bulan dan dengan membuka showroom kemungkinan produksi bertambah," ujar Devi Arya Putri.


Minat masyarakat membeli mobil Tawon buatan siswa sekolah menengah kejuruan Rangkasbitung cukup tinggi.

"Permintaan masyarakat untuk membeli mobil Tawon itu cukup tinggi, setelah mobil jenis metro ditampilkan pada pameran hari jadi Lebak," kata Kepala Bidang Industri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak, Herisnen, di Rangkasbitung, Senin.

Ia mengatakan, pemerintah daerah seringkali mempromosikan mobil karya pelajar sekolah menengah kejuruan (SMK) Rangkasbitung melalui pameran.   "Saat ini produksi mobil Tawon memperkerjakan puluhan warga Lebak dan sebagian besar pelajar SMK," katanya.


 Produksi mobil bermerk Tawon buatan pabrik PT Super Gasindo Jaya di Rangkasbitung Kabupaten Lebak sebanyak 50 unit perbulan untuk memenuhi permintaan pasar di Provinsi Banten. "Mobil produksi kami juga sudah dibeli pemerintah Provinsi Banten sebagai kendaraan dinas tahun 2006," kata Devi Arya Putri, Personel Manager PT Super Gasindo Jaya di Rangkasbitung, Sabtu.


Tawon dikerjakan sekitar 30 orang dan sebagian besar dari SMK jurusan otomotif di Rangkasbitung."Kami saat ini hanya mampu produksi 50 unit mobil Tawon per bulan," ujar Devi Arya Putri. Mobil rakitan anak-anak pelajar SMK Rangkasbitung  tersebut menurut Devi banyak dipesan untuk dinas pemerintahan, perusahan swasta maupun kendaraan pribadi.Bahkan, sebuah koperasi di Surabaya memesan 200 unit mobil Tawon.


Permintaan koperasi itu, kata dia, saat mengikuti pameran di Surabaya setelah menempuh perjalanan dari Rangkasbitung-Surabaya selama 19 jam dengan kecepatan maksimal 100 kilometer per jam.  Dia menjelaskan,  Tawon yang diproduksi sejak 2006  mengalami sejumlah perubahan desain pada awal 2010.


Desain mobil diciptakan pemilik PT Super Gasindo Jaya, Koentjoro Njoto dengan nama mobil Tawon sebagai kendaraan mini, namun kuat dan cekatan. Saat ini produksi mobil Tawon memiliki tiga varian, yakni model bak terbuka, model mini van serta model tawon. Model terakhir bisa memuat lebih dari tiga orang penumpang. 


"Semua mobil Tawon itu bisa menggunakan bahan bakar premium dan gas," katanya.


Ia menjelaskan, komponen interior dan eksterior seluruhnya produk buatan asli Indonesia, namun mesinnya masih didatangkan dari China. 


Harga mobil buatan pelajar SMK Rangkasbitung itu berkisar antara Rp40 juta sampai Rp60 juta per unit. 

No comments:

Post a Comment