Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mempertanyakan peran kepolisian menjaga keamanan masyarakat, hal ini dikarenakan makin maraknya mini market yang disantroni perampok bersenjata.
Pelaku minimarket pun akan tetap membuka bisnisnya 24 jam karena faktanya perampokan minimarket sudah tak mengenal waktu. "Kami pertanyakan bagaimana pihak keamanan yakni kepolisian dalam menjaga lingkungan masyarakat termasuk kami para pengusaha, tugas mereka salah satunya menjaga keamanan, kalau ternyata marak kejahatan perampokan apalagi bersenjata api, polisi kerjanya ngapain?," kata Ketua Harian Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Tutum Rahanta.
Menurut Tumtum bukan permasalahan minimarket buka 24 jam, kemudian rentan dirampok, pasalnya banyak perampokan minimarket dilakukan siang dan sore hari. "Jangan menyalahkan kami yang buka sampai 24 jam, lah yang siang dan sore aja banyak kok," ujarnya.
Terkait permintaan kepolisian agar minimarket memperkerjakan satpam, Tumtum bukan keberatan, namun tentunya penambahan satpam agar berdampak pada high cost, pasalnya pengusaha minimarket sudah berusaha memasang pengamanan yakni dengan memasang kamera CCTV.
"Untuk pasang kamera CCTV yang jumlahnya kadang lebih dari 3 kamera tentunya biaya yang dikeluarkan cukup mahal, ditambah menambah satpam lagi, wah itu cost nya tinggi sekali," ucapnya.
Bahkan kata Tumtum, dengan mempekerjakan seorang satpam apakah akan menjamin minimarket aman dari rampok. "Rampok saat ini saja pada nekat-nekat bahkan bersenjata api, dengan satpam yang hanya bersenjatakan tongkat saja, jelas kalah. Bahkan ada yang bilang satpamnya dibekali air soft gun saja, wah itu tambah sulit lagi, kalau disalah gunakan bagaimana," tuturnya.
Ia menegaskan kalaupun satpamnya dipersenjatai, perannya kepolisian apa? masa semuanya harus swasta yang menangani, padahal pengusaha kan bayar pajak, dan pajaknya untuk menggaji para polisi tersebut.
"Jadi maraknya perampokan jangan salahkan pengusahanya, yang patut dipertanyakan kerjanya pak polisi ini untuk jaga keamanan lingkungan tidak hanya minimarket saja, toko, rumah warga dan lainnya bagaimana, kok marak sekali rampok bersenjata api lagi," tandasnya.
Seperti diketahui minimarket yang buka 24 jam kini marak menjadi target perampokan. Meski begitu, polisi menyatakan tidak akan sanggup untuk menjaga setiap minimarket yang ada.
"Tidak mungkin disiapkan polisi di masing-masing itu. Sekarang saja kita kekurangan 20 sampai 30 ribu personel," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Baharudin Djafar.
Berdasarkan data yang dihimpun Polda Metro Jaya, perampokan minimarket sudah terjadi selama enam kali sejak tanggal 4-11 Januari 2012.
Rabu, 4 Januari 2012 dini hari lalu, minimarket Alfamart di kawasan Bekasi Timur disatroni perampok. Perampok yang berjumlah kurang lebih 5 orang ini mengambil Rp 17 juta dari minimarket yang beroperasi 24 jam itu.
Di lokasi, para pelaku menyekap dan mengikat karyawan Alfamart. Tidak hanya itu, karyawan Alfamart juga sempat ditodong senjata tajam jenis celurit. Para pelaku belum tertangkap.
Kemudian, Kamis 5 Januari 2012, miminarket Circle K di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat juga disatroni kawanan perampok. Pelaku merampok
Sementara perampok bersenpi menyatroni Circle-K di Jalan KS Tubun, Slipi, Palmerah, Jakarta Barat, Minggu 8 Januari lalu. Uang Rp 1 jutaan digasak.
Pelaku yang datang seorang diri berpura-pura membeli rokok. Seusai menjarah uang Rp 1 jutaaan, perampok yang tidak menutupi wajahnya itu langsung melarikan diri dengan sepeda motor.
Selanjutnya, pada 9 Januari 2012, Alfamart di Cibitung, Kabupaten Bekasi dirampok kawanan bersenjata tajam. Pelaku yang berjumlah enam orang itu berhasil merampas uang Rp 4 juta, sejumlah rokok dan kosmetik. Seorang karyawan ditusuk pelaku dalam peristiwa tersebut.
Pada hari yang sama, 9 Januari 2012, Indomaret Pulo Gadung, Jakarta Timur juga dirampok. Perampok mengambil uang 90 juta di lokasi.
Terakhir, 11 Januari 2012, Alfamart di Pondok Aren, Tangerang dirampok. Pelaku mengambil uang belasan juta rupiah berikut sejumlah susu dan rokok.
No comments:
Post a Comment