Direktur Treasuri Bank BNI Adi Setianto mengatakan kerja sama perusahaannya dengan bank regional Jepang juga untuk menyediakan informasi iklim investasi nasional kepada investor Jepang.
"Kerja sama strategis dengan bank regional Jepang tidak hanya untuk menyediakan jasa perbankan kepada investor Jepang, tetapi dimaksudkan untuk penyediaan informasi iklim investasi di Indonesia yang meliputi potensi industri, makro ekonomi, peraturan investasi, ketenagakerjaan, perpajakan dan lainnya," kata Adi di Jakarta, Kamis.
Hingga saat ini, katanya, BNI telah bekerja sama dengan 35 bank regional Jepang. Bank BUMN itu menargetkan jumlahnya bisa bertambah menjadi 46 bank regional Jepang hingga bulan depan, melalui Japan Desk, selaku unit kerja sama BNI dengan bank regional Jepang.
Adi mengatakan sejalan dengan hal tersebut BNI juga akan mendukung penyelenggaraan seminar di beberapa kota strategis di Indonesia yang akan diselenggarakan oleh bank regional Jepang, untuk para nasabahnya yang berinvestasi di Indonesia, agar tercipta kecocokan bisnis antara investor Jepang dengan pelaku bisnis nasional.
Sebelumnya, Senior Vice President of International Division BNI Abdullah Firman Wibowo menjelaskan, Japan Desk yang secara struktural berdiri pada 1 Januari 2012 merupakan unit kerja sama antara BNI dengan bank regional Jepang, yang bertujuan mengelola dana perusahaan Jepang yang beroperasi di Indonesia.
Menurut Firman, upaya BNI membentuk Japan Desk didukung oleh kerja sama sebelumnya antara BNI dengan lembaga pembiayaan ekspor pemerintah Jepang yakni Japan Bank of International Corporation (JBIC). Kerja sama dengan JBIC memudahkan BNI dalam merangkul bank-bank regional Jepang untuk masuk dalam kerja sama Japan Desk.
Menurut Firman, saat ini Jepang memiliki total tiga bank besar, 64 bank regional, serta 252 bank koperasi.
No comments:
Post a Comment