Raksasasoftware komputer, Microsoft Inc, ketiban apes. Pada kuartal pertama 2012, perusahaan milik Bill Gates ini membukukan kerugian senilai US$ 492 juta atau sekitar Rp 4,6 triliun, kerugian pertama sejak go public 26 tahun lalu.
Kantor berita BBC mengabarkan sumber kerugian tersebut adalah akuisisi perusahaan iklan online aQuantive. Pada 2007, Microsoft membeli perusahaan itu senilai US$ 6,3 miliar untuk membendung langkah Google di pasar layanan iklan Internet.
Namun aQuantive ternyata tak mampu bersaing dengan Google dan belum menghasilkan laba. Walhasil, Microsoft terpaksa melakukan penyesuaian nontunai (write down value) untuk aQuantive senilai US$ 6,2 miliar.
Di balik kerugian itu, angka pendapatan Microsot meningkat 4 persen menjadi US$ 18,06 miliar. Nilai pendapatan itu meleset dari estimasi para analis, yang memperkirakan Microsoft bisa memperoleh US$ 18,13 miliar.
Untungnya, nilai saham Microsoft tak turut anjlok. Pada Kamis waktu setempat, 19 Juli 2012, saham perusahaan itu naik 2,4 persen ke level US$ 31,39 per lembar. Kenaikan harga saham ini dipicu bertambahnya kepercayaan investor lantaran ekspektasi terhadap sistem operasi Windows 8, tablet Microsoft Surface, serta edisi baru Microsoft Office yang akan dirilis September 2012.
"Kami sedang mendekati musim peluncuran paling menarik sepanjang sejarah Microsoft," kata CEO Microsoft Steve Ballmer.
No comments:
Post a Comment