Indeks S&P 500 ditutup pada level tertingginya sejak awal April lalu dipicu oleh komentar Kanselir Jerman Angela Merkel yang memunculkan dukungan terhadap upaya Bank Sentral Eropa (ECB) untuk melawan krisis kawasan. Ditambah lagi pembagian dividen dari Cisco Systems mampu mendorong kenaikan saham lainnya.
Dalam perdagangan semalam indeks S&P 500 kembali menguat 9,98 poin (0,71 persen) ke level 1.415,51. Indeks Dow Jones industri menguat 85,33 poin (0,65 persen) ke 13.250,11, serta indeks saham teknologi Nasdaq juga naik 31,46 poin (1,04 persen) ke 3.062,39
Indeks Nasdaq berhasil menguat setelah saham Cisco melonjak hampir 10 persen dan saham Apple Inc mencapai penutupan tertinggi baru di US$ 636,34 dan keuntungan masih tumbuh disebagian sektor S&P 500 berhasil mengimbangi kesuraman dari Wal-Mart Store Inc.
“Saya pikir kali ini saham kembali menguat sehingga menambah rasa percaya diri investor bahwa saat ini dalam tren menguat. Kita bergerak naik perlahan – lahan tanpa suatu halangan berarti sehingga tetap menarik meskipun dalam volume yang rendah,” tutur Frank Gretz, analis pasar di Wllington Shields & co di New York.
“Sebagian investor kita sedang mendaki di dinding kekhawatiran setelah saham menguat cukup tinggi, namun saya pikir saat ini kita sedang memanjat di dinding harapan secara perlahan dan mengharapkan sesuatu berita yang baik,” tuturnya.
Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan kepada Ketua ECB Mario Draghi untuk melakukan semua yangdiperlukan untuk mempertahankan euro, ini sejalan dengan apa yang para pemimpin Eropa lainnya inginkan.
Beberapa pemodal menganggap ini sebagai tanda bahwa Jerman mungkin akan semakin dekat untuk mendukung kebijakan pembelian obligasi pemerintah di negara – negara yang bermasalah seperti Spanyol.
Saham Cisco naik 9,6 persen menjadi US$ 19,02 setelah mengatakan akan membagikan dividen 75 persen setelah berhasil memperoleh laba yang mengejutkan. Meningkatnya dividen Cisco ini mementahkan pandangan suram perusahaan pada krisis utang dan resesi Eropa.
Namun saham Facebook, perusahaan jejaring sosial terbesar didunia jatuh ke titik terendah baru ke US$ 19,69 sebelum ditutup melemah 6,3 persen ke US$ 19,87.
Demikian pula dengan saham Wal-Mart juga merosot 3,1 persen menjadi US$ 72,15. Pengecer terbesar didunia ini mencatat laba lebih besar dari perkiraan di triwulan kemarin, namun untuk perkiraan sepanjang tahun ini labanya lebih rendah dari harapan Wall Street.
Dari data Thomson Reuters menunjukkan bahwa dari 468 perusahaan di S&P 500 yang telah melaporkan pendapatannya, 68 persennya berhasil melampaui perkiraan analis, hampir sama dengan empat kwartal sebelumnya.
No comments:
Post a Comment