Setelah sempat ditutup oleh China, Indonesia akhirnya bisa segera mengekspor sarang burung walet ke China dalam waktu dekat. Peluang itu terbuka setelah ada kesepakatan kadar nitrit oleh kedua negara.
“Syarat-syarat sudah disepakati dua negara, termasuk level nitrit. Saya sudah menandatangani Permendagnya (peraturan menteri perdagangan), sehingga dalam waktu dekat bisa mengirim sarang burung walet. Antara bulan ini atau bulan depan,” ujar Menteri Perdagangan Gita Wirjawan di Jakarta, Jumat (3/8).
Gita menjelaskan, pintu ekspor sarang burung walet yang sempat ditutup oleh China berdampak besar pada neraca perdagangan Indonesia. “Dampaknya besar sekali, potensi perdagangan burung walet bisa US$2 miliar sampai US$3 miliar. Penutupan itu mengurangi volume perdagangan.”
Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Dedy Saleh menambahkan, sudah ada tujuh perusahaan yang memperoleh sertifikasi dan mendapatkan izin ekspor sarang burung walet.
“Jadi kami harus menyertifikasi dulu setiap eksportir dan produsen. Kalau sudah, baru boleh ekspor. Untuk yang belum ada izin sertifikasi, bisa mengirim melalui yang tujuh ini, sepanjang sarangnya sudah disertifikasi juga. Jadi tidak bisa orang punya eksportir terdaftar (ET) mendapat sumber tidak tersertifikasi,” kata Dedy.
No comments:
Post a Comment