Hasil produksi kopi di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, terus mengalami peningkatan atau rata-rata per tahunnya mencapai 340 ton.
"Kopi merupakan salah satu dari lima komoditas unggulan di bidang perkebunan selain cengkih, teh, kelapa, dan kakao. Luas tanaman kopi berdasarkan data 2011 mencapai 1.290 hektare yang berada di Kecamatan Kalibawang, Samigaluh, Girimulyo dan sebagian Pengasih. Secara kuantitas, hasil produksi terus meningkat meski tanamannya perlu dilakukan peremajaan," kata Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispertan) Kulon Progo, Muhammad Aris Nugroho di Kulon Progo, Rabu.
Ia mengatakan, Dispertan akan melakukan pendampingan kepada petani mengolah kopi mentah menjadi kopi yang siap saji untuk meningkatkan nilai tambah kopi dan pendapatan petani.
"Harga biji kopi kering setiap kilogramnya untuk jenis Robusta Rp48.000 dan Arabika Rp50.000. Dengan mengolah biji kopi menjadi kopi siap saji akan menjadikan harga lebih mahal dan petani juga mendapatkan keuntungan tambahan," kata Aris.
Ia mengatakan, saat ini masyarakat di Samigaluh bekerjasama dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM) Kelompok Konsultasi Pertanian (KKP) telah melakukan pengolahan kopi Robusta yang telah diekspor ke berbagai negara.
"Kopi Robusta Madigondo telah diekspor ke berbagai negara, meski tidak menggunakan merek Kulon Progo. Kami juga terus mendorong dan melakukan pendampingan petani kopi mampu mengolah kopi menjadi kopi siap saji," kata dia.
Kata dia, pihaknya juga akan melakukan pengembangan kopi Arabika di Suroloyo menjadi kopi siap saji yang memiliki cita rasa khas Kulon Progo.
"Tahun ini, kami akan memberikan peralatan dan pelatihan kepada petani tentang pengolahan kopi yang memenuhi standar kesehatan," kata dia.
Ia mengatakan, tahun ini Kabupaten Kulon Progo mendapatkan bantuan bibit kopi dari Dirjen Perkebunan pada Kementerian Pertanian RI untuk perluasan lahan kopi seluas 200 hektare. Rencananya, perluasan lahan kopi akan dipusatkan di Kecamatan Girimulyo seluas 117 hektare dan Kecamatan Samigaluh seluas 83 hektare.
"Setiap hektarenya mendapatkan bantuan 1.000 bibit, pupuk NPK 96 kilogram per hektare, dan pupuk organik 31 liter per hektare. Bibit kopi akan ditanam pada musin penghujan nanti atau sekitar Oktober. Saat ini, petani sedang menyiapkan lahan dan melakukan pelombangan tanah untuk ditanami bibit kopi," kata dia
No comments:
Post a Comment