Thursday, December 19, 2013

Daimler-Aston Martin Umumkan Kerjasama Pengembangan Mesin Mobil Super

Produsen mobil Jerman, Daimler AG, mengumumkan kerja sama jangka panjang dengan produsen mobil super Inggris, Aston Martin Lagonda Ltd. Perjanjian itu membuat kedua perusahaan bekerja sama dalam pengembangan mesin selama 100 tahun ke depan. DilansirReuters, perjanjian itu membuat Daimler menguasai 5 persen saham Aston Martin yang dimiliki investor asal Kuwait dan swasta.

Meski begitu, lima persen saham Daimler itu bersifat pasif dan tidak bisa dijual sehingga mereka tak memiliki hak suara atas kebijakan perusahaan. Perjanjian itu meliputi kerja sama dalam pembuatan tim untuk mengembangkan mesin bertenaga besar. Tim mekanik Aston Martin akan bergabung dengan divisi GmbH dari Mercedez-AMG, divisi mobil sportperusahaan tersebut.

Mereka pun sepakat mengembangkan mesin berteknologi V8 generasi terbaru untuk mobil super produksi kedua perusahaan. Teknologi itu juga akan dikembangkan untuk memproduksi mesin bertenaga besar, namun tetap dalam konsumsi bahan bakar yang efisien.

Mereka juga menyepakati kerja sama untuk saling menyuplai komponen listrik kendaraan. Nantinya, mesin hasil kerja sama itu akan dikembangkan di Jerman oleh kedua tim. Meski begitu, Aston Martin tetap akan memproduksi mobil super mereka di markasnya di Warwickshire, Inggris.

Bos Mercedez-AMG GmbH, Tobias Moers, menyambut baik kerja sama bersejarah tersebut. Kesepakatan pengembangan mesin bersama ini akan berdampak positif bagi pengembangan mobil yang diproduksi oleh kedua perusahaan. “Ini adalah win-win solusi, bekerja sama dengan ikon mobil sport asal Inggris,: kata dia.

Adapun bagi Aston Martin yang pada 2013 ini berusia 100 tahun, kerja sama itu diyakini akan membuat mereka sanggup bersaing dengan produsen mobil sport lainnya. Soalnya, Aston Martin masih kalah bersaing dengan produsen Inggris lainnya, yakni Bentley dan Rolls-Royce. Ketertinggalan itu diyakini terjadi lantaran dua pesaing tersebut telah lebih dulu bekerja sama dengan produsen mobil lainnya.

Sebagian saham Bentley diketahui dimiliki Volkswagen AG, sedangkan sebagian saham Rolls-Royce telah dimiliki Bayerische Motoren Werke (BMW) AG. Kerja sama itu membuat Bentley dan Rolls-Royce bisa mendapatkan fasilitas dan teknologi dari dua produsen asal Jerman tersebut.

Adapun selama 2012 lalu, Aston Martin melaporkan penurunan keuntungan perusahaan sebesar 9 persen dari tahun sebelumnya. Mereka cuma mampu menjual sekitar 3.800 unit kendaraan, atau turun 10 persen dari tahun sebelumnya. Jumlah itu membuat mereka berada di posisi ketiga produsen mobil super asal Inggris, di bawah Bentley dan Rolls-Royce.

No comments:

Post a Comment