Asosiasi Semen Indonesia memprediksi Indonesia akan mengekspor sebanyak 2 juta ton semen pada 2014. ”Tahun depan diperkiraran Indonesia bisa mengekspor sekitar 1,5 juta ton sampai 2 juta ton,” ujar Ketua Asosiasi Semen Indonesia Widodo Santoso saat dihubungi, Sabtu, 19 Oktober 2013.
Angka tersebut melonjak bila dibandingkan dengan ekspor semen tahun ini yang diprediksi berkisar 650-700 ribu ton. Sedangkan pada tahun lalu , ekspor semen hanya sekitar 300 ribu ton sampai 400 ribu ton.
Lonjakan ekspor semen tahun depan ini salah satunya karena pembangunan dan peningkatan dari pabrik-pabrik semen yang sudah lama berada di Indonesia maupun pendatang baru. Negara tujuan ekspor semen Indonesia yaitu Bangladesh, Sri Lanka, Afrika Selatan, dan beberapa negara di Timur Tengah.
Sejak tahun lalu mulai nampak pembangunan dan peningkatan dari pabrik-pabrik existing maupun pendatang baru. Misalnya, Semen Padang pada 2012 yang menghasilkan 6,3 juta ton, diproyeksikan akan menghasilkan 6,5 juta ton pada 2013. Kemudian pada 2014 Semen Padang diproyeksi menghasilkan 8,1 juta ton semen.
Produsen lainnya, Semen Indonesia pada 2012 menghasilkan 11,3 juta ton dan diproyeksi akan menghasilkan 13,3 juta ton pada 2013. Pada 2014 Semen Indonesia diramalkan menghasilkan 14,5 juta ton.
Sedangkan Indocement pada 2012 menghasilkan 18,6 juta ton dan diproyeksi tahun ini menghasilkan 20,5 juta ton. Tahun depan perusahaan ini diproyeksi menghasilkan 23,1 juta ton.
Sementara Holcim pada tahun lalu menghasilkan 8,7 juta ton dan tahun ini diperkirakan memproduksi 9,1 juta ton. Pada 2014 produsen ini diproyeksi menghasilkan 10,7 juta ton. Hal serupa juga terjadi untuk proyeksi produsen semen existing lainnya seperti Lafarge, Baturaja, Tonasa, Bosowa dan Kupang.
Widodo menuturkan pada 2016 sampai 2021 nanti kapasitas semen nasional akan aman dan bisa bertahan. “Tidak bangun pabrik lagi pun masih aman,”ujarnya.
No comments:
Post a Comment