Nilai indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan mengalami kenaikan terbatas menjelang hasil pengumuman sidang komite federal bank sentral Amerika Serikat (Federal Open Market Committee) terkait keputusan pengurangan stimulus moneter (tappering off). Sebagian pelaku pasar yang tak ingin menanggung risiko kerugian akhirnya cenderung mengambil posisi wait and see.
Menurut analis dari Milenium Danatama Sekuritas, Ilham, sikapwait and see pelaku pasar juga dipengaruhi oleh tindakan mereka yang sudah mengamankan posisi terlebih dahulu dalam perdagangan sebelumnya. Harga saham yang dinilai sudah terlampau murah pada sektor saham keuangan (finance) dan manufaktur telah menjadi aset yang diakumulasikan pelaku pasar. “Pelaku pasar coba mengambil profit jangka pendek sebelum pengumuman tappering,” ujarnya.
Senada dengan hal itu, Kepala PT Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo, juga meyakini pelaku pasar cenderung memilih posisi menunggu sebelum ada pengumuman resmi FOMC mengenai tappering. Hal itu sedikitnya tergambar dari koreksi tipis yang terjadi pada penutupan indeks Dow Jones Industrial semalam. Meskipun tidak sampai memberikan sinyal negatif, fakta tersebut mengkonfirmasi pelaku pasar terus berhati-hati dalam mengambil posisi.
Hari ini, pelaku pasar pun tetap disarankan untuk melakukanpositioning guna mengantisipasi hasil pertemuan FOMC. Satrio meyakini pelaku pasar masih akan memberikan respons positif bila tappering berada dalam jumlah yang minim.
Menurut Satrio, pergerakan positif indeks dalam perdagangan kemarin akan berpotensi mendorong indeks bergerak naik secara mendatar pada level 4150-4250. Namun demikian, indeks baru dapat mengakhiri tren menurun jangka menengah bila berhasil mencetak level tertinggi di atas resisten 4322.
No comments:
Post a Comment