Analis Pasar Modal dari PT Trust Securities, Reza Priyambada, mengatakan nilai tukar rupiah akan menguat, setelah sehari menjelang libur Natal yang lalu sempat terpuruk. Rupiah akan mulai menguat seiring mulai berkurangnya aktivitas transaksi di pasar uang untuk spekulasi jual rupiah.
“Adanya rilis kenaikan personal income dan spending Amerika Serikat tidak banyak berimbas pada laju rupiah,” ujar Reza dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 27 Desember 2013.
Reza mengatakan, dalam perdagangan hari ini, rupiah diperkirakan berada di atas target resisten Rp 12.238 per dolar AS. Rentang nilai rupiah diperkirakan masih berada di kurs tengah Bank Indonesia, yaitu Rp 12.225 sampai Rp 12.206. Pada perdagangan Selasa lalu, rupiah berada pada Rp 12.215 per dolar AS. Angka itu menguat 31 poin dibandingkan pada perdagangan hari Senin, yaitu Rp 12.246 per dolar AS.
Analis Pasar Modal dari PT Trust Securities, Reza Priyambada, mengatakan setelah libur Natal, sebagian pelaku pasar mulai memanfaatkan harga saham untuk positioning sehingga memicu aksi beli. Aksi itu akan membuat indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau. Diperkirakan pembukaan pasar saham Eropa yang positif diperkirakan membantu penguatan IHSG.
“Meskipun ada penurunan volume dan transaksi karena kemungkinan pelaku pasar sudah ada yang mulai meninggalkan pasar untuk liburan Natal, namun diperkirakan sebagian pelaku lain memanfaatkan momen ini untuk melakukan aksi beli,” ujar Reza dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 27 Desember 2013.
Sepanjang perdagangan Selasa lalu, IHSG menyentuh level tertingginya menjelang pre-closing 4.206,64 dan menyentuh level terendahnya jelang akhir sesi pertama, yaitu 4.174,46 dan berakhir di level 4202,83. Volume perdagangan naik dan nilai total transaksi turun. “Investor asing mencatatkan nett sell dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy,” ujar Reza.
No comments:
Post a Comment