Wednesday, December 25, 2013

Strategi PT Tifa Finance Tbk (TIFA) Dalam Hadapi Penurunan Suku Bunga Bank Indonesia

Industri pembiayaan menghadapi banyak tantangan pada 2013. Penurunan harga komoditas, peningkatan suku bunga acuan Bank Indonesia menjadi 7,5% pada November 2013, dan peraturan loan-to-value tahun 2012, semuanya berkontribusi memberikan tekanan signifikan pada industri ini.

"Kami memperkirakan bahwa tantangan tersebut akan tetap ada hingga kuartal satu 2014. Setelah itu, kami melihat kemungkinan penurunan BI Rate sebagai akibat penurunan tekanan inflasi dan defisit neraca berjalan Indonesia yang menyempit," ujar analis Pefindo, Achmad Kurniawan, dalam risetnya edisi Desember 2013.

Di tengah tantangan tersebut, ketahanan industri pembiayaan di Indonesia terbukti dengan tumbuhnya penyaluran pembiayaan sebesar rata-rata 2% pada Mei - September 2013, ketika BI rate meningkat dari 5,75% menjadi 7,25%.

PT Tifa Finance Tbk (TIFA) fokus pada lease financing, yang memberikan beberapa keuntungan terutama kemampuan untuk menjadi lebih efisien. Cara TIFA beroperasi memungkinkan mereka untuk mempertahankan sejumlah kecil karyawan, sehingga marjin gaji dan biaya tunjangan hanya 7% selama sembilan bulan pertama tahun ini.

TIFA juga tidak terikat oleh peraturan uang muka baru yang baru berlaku, yang terutama ditujukan untuk perusahaan pembiayaan konsumen. Pada 2013, TIFA membuka cabang baru di lokasi yang strategis – yaitu Makassar, 'ibukota' di Indonesia Timur-untuk lebih dekat dengan pelanggan potensial dan memperluas wilayah operasionalnya.

Pada 2014, TIFA berencana untuk membuka cabang baru di Sunter, Jakarta Utara, yang lokasinya relatif bebas dari kemacetan lalu lintas dan juga lebih dekat dengan target pelanggan di Jakarta Timur (Bekasi, Cikarang, dll).

"Kami percaya bahwa cabang baru akan membawa banyak manfaat bagi TIFA di masa depan. Kami melihat prospek multifinance akan positif, meskipun tahun depan akan ada banyak tantangan," terangnya.

BI Rate yang tinggi dan stabil (7,5%) hingga semester pertama 2014 tidak akan menimbulkan hambatan yang signifikan bagi perusahaan pembiayaan, yang akan terus menunjukkan pertumbuhan lease financing.

Jika BI Rate turun pada semester kedua tahun depan karena turunnya tingkat inflasi dan turunnya defisit transaksi berjalan, industri pembiayaan akan tumbuh secara signifikan.

Dengan prospek ini dan juga dengan rencana TIFA untuk membuka cabang baru pada 2014, Pefindo memperkirakan bahwa pendapatan TIFA dapat tumbuh sebesar CAGR 10% selama 2012-2017.

No comments:

Post a Comment