Wednesday, December 25, 2013

Kenaikan Harga Kelapa Sawit Tingkatkan Laba PT Salim Inovas Pratama Tbk (SIMP)

Kenaikan harga kelapa sawit dinilai tidak banyak berpengaruh terhadap PT Salim Inovas Pratama Tbk (SIMP) karena biaya produksi edible oil and fats turut meningkat.

Analis Samuel Sekuritas Joseph Pangaribuan dalam risetnya edisi Desember 2013 menggambarkan, SIMP saat ini tengah melakukan penyesuaian harga jual minyak goreng terhadap minyak goreng pesaing seiring dengan harga minyak goreng yang lebih mahal dibandingkan pesaing di saat kecenderungan konsumen semakin sensitif akan harga.

Masalah lain yang dihadapi SIMP adalah kenaikan biaya produksi pupuk akibat meningkatnya jenis variasi pupuk walau manajemen mengklaim kenaikan tersebut untuk mendongkrak imbal hasil di masa mendatang.

"Kami menaikkan asumsi CPO tahun depan sekitar US$950 per ton, naik 5,5% dari asumsi sebelumnya dan juga lebih tinggi 5,5% dari tahun ini," tutur Joseph.

Hal ini teradi akibat peningkatan konsumsi biodiesel di Indonesia. Peningkatan konsumsi biodiesel seiring dengan kebijakan pemerintah Indonesia yang menaikkan kandungan biodiesel di Biosolar untuk semua sektor. Kenaikan yang paling berpengaruh berasal dari sektor pembangkit listrik di mana kandungan biodiesel dinaikkan menjadi 20% dari sebelumnya hanya 7,5%.

"Kebijakan ini diperkirakan akan meningkatkan konsumsi CPO sebanyak 1,8 juta ton atau 3,2% dari produksi CPO dunia," imbuhnya.

Dengan prospek tersebut, Samuel Sekuritas menaikkan laba bersih perseroan 2014 dan 2015 masing-masing 7,3% dan 6,4% dari proyeksi sebelumnya terutama akibat kenaikan harga jual CPO.

Dibandingkan dengan perusahaan CPO upstream, kenaikan keuntungan yang diperoleh SIMP lebih kecil karena kenaikan harga CPO juga mengakibatkan meningkatnya sebagian biaya pengeluaran perseroan.

"target harga kami yang baru Rp930, mencerminkan PE 2014 4,1 kali. Kami hanya menaikkan rekomendasi menjadi hold seiring dengan target harga yang telah tercermin pada harga saat ini," ungkapnya.

SIMP bergerak dalam bidang perkebunan dan minyak serta lemak nabati. Perseroan memiliki wilayah operasi di Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Bisnisnya antara lain, kelapa sawit, karet, gula dan teh, serta kopi.

No comments:

Post a Comment