Keong macan (Babylonia spirata)--yang habitatnya dasar laut berpasir atau berlumpur dengan kedalaman 5-20 meter--merupakan komoditas yang diminati pasar luar negeri terutama Taiwan, China, Hongkong, Singapura, dan Malaysia.
Semula, nelayan di Indonesia memandang keong macan sama seperti siput-siput laut lainnya. Tapi setelah tahu bahwa permintaan akan keong macan ini tinggi dan dihargai secara lumayan, nelayan pun mulai menjadikan keong macan sebagai alternatif pendapatan.
Para peneliti dari Badang Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan (Balitbang KP) dan Institut Pertanian Bogor (IPB) menyebutkan bahwa keong macan segar yang diambil dari daerah Gunung Kidul (Yogyakarta) dan Tambakloro (Semarang) dijual dengan harga Rp10.000 per kilogram.
"Para nelayan di sana bisa menangkap 20-70 kilogram keong macan dalam sehari," demikian disebutkan Ria Faizah, salah satu peneliti dari Balitbang KP.
Untuk mendulang keong macan, nelayan relatif tidak perlu repot. Alat tangkap yang digunakan adalah jodang yang berdiameter 60 cm dengan ukuran mata jaring 1,5 cm.
Selain dimakan sebagai seafood, cangkang dan operkulum keong macan juga dapat dimanfaatkan untuk industri rumah tangga yaitu perhiasan, obat-obatan, dan parfum.
No comments:
Post a Comment