Situasi ekonomi Indonesia yang kondusif membuat pertumbuhan industri ritel terus mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan.
Pertumbuhan ini ditopang oleh pengembangan usaha yang kian agresif sejalan dengan upaya perbaikan jalur distribusi serta kemampuan pemerintah untuk menjaga laju inflasi, memelihara stabilitas politik dan kondisi keamanan nasional.
Melihat peluang ini, salah satu perusahaan jaringan ritel terbesar, PT Matahari Departement Store Tbk (LPPF), terus bergerak dalam melakukan ekspansi dengan memfokuskan pengembangan gerai-gerainya.
Pada tahun ini, emiten Bursa Efek Indonesia (BEI) berkode saham LPPF ini menargetkan penjualan kotor lebih dari Rp10 triliun atau meningkat dibanding periode yang sama 2011 sebesar Rp9,2 triliun.
Untuk mencapai target ini, perseroan berencana melakukan pembukaan toko baru sebanyak 12 – 15 toko baru sepanjang 2012 ini.
Tercatat hingga kuartal I-2012, telah dilakukan pembukaan empat gerai yakni di wilayah Gorontalo, Palembang, Ambon, dan Depok, sedang dua toko lagi yang akan dibuka sebelum lebaran berada di Balai Kota Tangerang dan Madura.
Sedangkan sisanya sebanyak enam toko lagi rencananya akan dibuka di Papua, Sulawesi dan di Jawa.
Untuk pembukaan 1 gerai ini dibutuhkan dana investasi mencapai Rp13-50 miliar tergantung luas dan lokasi tokonya.
Dalam pembukaan gerai ini perseroan mengalokasikan 75% dari anggaran belanja modal (capital expenditure /capex) 2012 yang tercatat senilai Rp400 miliar.
Sementara itu jelang puasa dan lebaran, manajemen LPPF optimistis dapat membukukan kontribusi penjualan hingga 33,3% dari rata-rata penjualan per tahun yang mencapai Rp100 miliar per gerai, di mana dalam mengantisipasinya perseroan telah menyiapkan stok barang terhitung sejak 2 bulan sebelumnya.
Seluruh produk yang dijual dalam gerai perseroan biasanya akan mengalami kenaikan, di mana periode puasa dan lebaran ini bisa menyumpang 1/3 dari penjualan sepanjang tahun.
Kepala Riset eTrading Securities Betrand Raynaldi mengatakan penjualan produk-produk fashionable dengan harga terjangkau dan peningkatan produktivitas komparatif toko akan menjadi strategi perseroan untuk mencapai target tahun ini.
“Di sisi lain pertumbuhan penduduk usia produktif dan pertumbuhan pendapatan perkapita Indonesia tentunya menjadi salah satu penggerak kinerja LPPF ke depannya,” terangnya.
Namun, penerapan strategi efisiensi hendaknya tetap dilakukan LPPF guna mencapai kinerja keuangan yang maksimal pada masa mendatang.
No comments:
Post a Comment