Kemampuan memahami kondisi pasar dan selera konsumen membuat PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) mampu menjadi salah satu pemimpin pasar untuk industri minyak dan lemak nabati di Indonesia.
Melalui dua divisi utama yaitu divisi perkebunan dan divisi minyak goreng dan lemak nabati perseroan terus meningkatkan kemampuan kinerjanya.
Secara bisnis SIMP adalah grup agribisnis yang terdiversifikasi dan terintegrasi dengan kegiatan usaha utama yang dimulai dari kegiatan riset dan pengembangan, pemuliaan benih bibit kelapa sawit hingga kegiatan perkebunan dan pengelolaan kelapa sawit, serta produksi dan pemasaran minyak goreng, margarin dan lemak nabati bermerek.
Tercatat hingga 31 Maret 2012, total area kebun inti yang dikelola perseroan adalah 255,472 hektar dimana 85% ditanami oleh kelapa sawit,9% ditanami karet, 5% ditanami tebu dan sisanya tanaman lain seperti teh dan kakao.
Untuk produksi minyak sawit mentah CPO juga meningkat 8% menjadi 190 ribu ton dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 176 ribu ton. Produksi palm kernel (PK) juga turut naik 11% menjadi 45 ribu ton dari 40 ribu ton.
Selain itu panen Tandan Buah Segar (TBS) dari kebun inti perseroan mencapai 630 ribu ton, meningkat 7% dibandingkan dengan tahun lalu sebesar 589 ribu ton berkat peningkatkan produksi dari area yang baru menghasilkan.
Disisi lain produktivitas TBS inti meningkat menjadi 3,9 ton per hektar dari 3,8 ton per hektar.
Pembelian TBS dari plasma dan pihak ketiga turut meningkat 26% menjadi 255 ribu ton dari 203 ribu ton.
Rendemen minyak sawit dan rendemen inti sawit masing-masing adalah 21,9% dan 5,1% pada kuartal I 2012.
Analis Samuel Sekuritas Indonesia Sally Agustina dan Joseph Pangaribuan dalam risetnya yang dikutip IMQ mengatakan sebagai perusahaan yang terintegrasi secara vertikal, perseroan diuntungkan melalui perolehan nilai tambah terhadap margin dari hasil CPO yang diolah menjadi minyak dan lemak nabati.
"Selain itu, perseroan juga memiliki keunggulan margin dibandingkan dengan industri hilir lainnya," katanya.
Group bisnis dibawah naungan Indofood Agri Resources Ltd ini juga memiliki keseimbangan arus kas yang sehat dimana pasca IPO, posisi leverage perseroan membaik dengan net gearing menjadi 0,17x pada kuartal I-2012 dan diperkuat dengan posisi kas yang mencapai Rp4,8 triliun.
"Kami menilai perseroan akan mampu untuk membiayai kebutuhan belanja modal senilai Rp2,7 triliun dan payout ratio sebesar 20%, sehingga profil leverage akan terus membaik dengan net debt to EBITDA di bawah 0,1x pada sepajang 2012," urainya.
Dari hal ini, analis merekomendasikan beli untuk saham SIMP dengan target harga Rp1.660 per lembar saham yang mentranslasikan 14.1x PE, premium 15% dibandingkan current 12,3x PE sektor.
Pada penutupan perdagangan Kamis (5/6), saham SIMP ditutup pada level Rp1.400 per saham, dengan volume sebanyak 2,97 juta lembar saham senilai Rp4,14 miliar.
No comments:
Post a Comment