Saturday, July 21, 2012

Pemerintah Lebak Alokasikan 26 MIlyar Untuk Perekonomian Desa Tertinggal

Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten, mengalokasikan dana sebesar Rp26 miliar untuk pembangunan desa tertinggal, guna mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.

"Kami membebaskan desa terpencil sebanyak 30 desa melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2012," kata Kepala Bidang Fisik dan Prasarana Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Lebak Yosep Muhammad Holis di Rangkasbitung, Jumat.

Ia menjelaskan ke-30 desa kategori tertinggal itu tersebar di Kecamatan Warunggunung, Sajira, Maja, Cimarga, Cipanas, Lebak Gedong, Muncang, Cirinten dan Sobang.

Begitu pula desa tertinggal di Kecamatan Cibeber, Cilograng, Cileles, Bayah, dan Panggarangan.

Mereka desa tertinggal itu karena masuk lima kreteria antara lain sarana infrastuktur jalan buruk, belum terlayani air bersih, pendidikan, kesehatan dan listrik.

"Jika kelima kreteria itu sudah dibebaskan prasarananya maka tidak disebut kategori desa tertinggal lagi," katanya.

Menurut dia selama ini jumlah desa yang masuk kategori tertinggal di Kabupaten Lebak tercatat 89 desa dari total 340 desa. 

Dari 89 desa itu, kata dia, tahun ini menyisakan 59 desa karena 30 desa terpencil dibebaskan dengan pembangunan.

"Kami berharap tahun 2013 bisa dibebaskan oleh pemerintah daerah sebanyak 59 desa tertinggal itu," ujarnya.

Ia menyebutkan pemerintah daerah sangat memperhatikan pembangunan desa-desa terpencil guna mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Sebab pembangunan desa tertinggal, kata dia, dengan sendirinya dapat meningkatkan kesejahteraan juga mengurangi kemiskinan.

Untuk tahun ini alokasi pembangunan desa terpencil meningkat dibandingkan 2011 sebanyak 20 desa.

"Kami optimistis Lebak ke depan terbebas desa-desa terpencil dan dapat mengejar ketertinggalan itu, tambahnya.

Sekertaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Lebak, Asep Aeda mengatakan pemerintah daerah mengalokasikan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan sebesar Rp146 miliar bersumber dari APBD. 

"Pada 2012, anggaran pembangunan infrastuktur naik dari Rp83 miliar menjadi Rp 146 miliar." katanya.

Ia menambahkan tahun 2008 Kabupaten Lebak memiliki desa tertinggal sebanyak 190 desa, bahkan petani sulit menjual hasil pertanian ke luar daerah akibat buruknya infrastruktur tersebut.

"Sekarang, kegiatan ekonomi masyarakat menggeliat selama 24 jam, karena kondisi jalan mulus dan bisa dilintasi berbagai angkutan," ujarnya.

No comments:

Post a Comment