Tuesday, September 21, 2010

Bill Clinton Pimpin Pengusaha Amerika Untuk Relokasi Usaha Ke Indonesia

Sejumlah perusahaan manufaktur Amerika Serikat, yang bergerak di bidang peralatan berat, berencana memindahkan lokasi industrinya ke Indonesia. Relokasi dilakukan untuk kepentingan pasar di Asia Tenggara.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Gita Wirjawan menyatakan hal itu saat ditanya pers seusai mengikuti rapat mengenai kunjungan kerja Wakil Presiden Boediono ke Amerika Serikat di Istana Wapres, Jakarta, Selasa (21/9).

Dalam pertemuan tersebut, Gita Wirjawan didampingi Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri Djauhari Oratmangun, sejumlah deputi, dan staf khusus Wapres.

”Ada beberapa perusahaan manufaktur yang mau mempertimbangkan merelokasi pabriknya dari tempat lain ke Indonesia. Relokasi dilakukan untuk kepentingan pasar, minimal di Asia Tenggara,” ujar Gita.

Menurut Gita, sekarang investor AS sudah memiliki pandangan yang berbeda terhadap potensi Indonesia.

”Dulunya, mereka sangat melirik Tiongkok (China), Vietnam, dan Thailand. Namun, dengan kondisi makroekonomi dan politik yang sekarang ini sudah jauh dari stabil dibandingkan dengan beberapa tahun lalu, mereka sekarang ini kelihatan sekali ingin berinvestasi dengan skala yang jauh lebih besar dibandingkan dengan sebelumnya,” tutur Gita.

Gita mengatakan, kondisi sekarang ini sudah sangat riil sehingga bisa mendorong dan meningkatkan laju investasi yang tidak hanya berasal dari AS, tetapi juga arus investasi dari negara-negara maju lainnya.

”Sebab, para investor itu saling bicara satu dengan lainnya. Dari London mereka ke New York, dari New York mereka ke Paris, dan dari Paris mereka ke Roma. Bagi investor yang selama ini belum mendengar potensi Indonesia, hal itu akan berpengaruh. Sebab, kan ada dedengkotnya dari AS yang berminat ke Indonesia,” kata Gita.

Saat ini, tutur Gita, nilai investasi AS di Indonesia tercatat masih di bawah 1 miliar dollar AS. ”Namun, sekarang ini, investasi AS merupakan tertinggi dalam lima besar investor asing di Indonesia,” ujarnya.

Target investasi

Arus modal yang masuk ke Indonesia masih didominasi negara-negara dari Asia Tenggara. ”Akan lebih baik jika datang juga dari AS,” katanya.

Target investasi Indonesia tahun ini mencapai Rp 161 triliun. Realisasi investasi pada semester pertama tahun 2010 sebesar Rp 92 triliun. Sementara target investasi lima tahun mendatang Rp 1.500 triliun untuk penanaman modal asing dan penanaman modal dalam negeri.

”Kalau kita bisa mendatangkan investasi seperti dari AS, kemungkinan kita mencapai target investasi Rp 1.500 triliun untuk lima tahun ke depan. Saya kira itu tidak menjadi mustahil,” ujar Gita.

Sementara mengenai agenda Wapres di AS, Gita mengatakan, Wapres Boediono akan bertemu dengan 20-30 pengusaha AS yang bergerak di bidang teknologi. Pengusaha AS akan dipimpin oleh mantan Presiden AS Bill Clinton.

No comments:

Post a Comment