Koordinator Asosiasi Produsen Daging dan Feedlot Indonesia (Apfindo) Dayan Antoni, Minggu (5/9) di Jakarta, mengatakan, pemerintah menginginkan agar setiap akhir bulan ada stok daging sapi 20.000 ton. Harapannya agar kebutuhan daging terpenuhi dan fluktuasi harga bisa dihindari.
Namun, setelah Hari Raya Idul Fitri stok daging sapi minim. Diperkirakan hanya 6.000 ton sehingga perlu tambahan jumlah sapi milik feedlot yang dipotong pada September ini untuk menambah ketersediaan.
”Pada awalnya pemerintah meminta tambahan sapi yang dipotong 11.000 ekor, tetapi pengusaha feedlot mampu memenuhinya lebih baik, yakni 12.000 ekor atau setara 2.160 ton daging sapi,” katanya.
Karena dipotong lebih awal, sebagai konsekuensinya sapi yang dipotong belum optimal digemukkan. Dayan menyatakan bahwa kebutuhan daging sapi selama puasa dan Lebaran antara 50.000 dan 60.000 ton.
Direktur Jenderal Peternakan Kementerian Pertanian Tjeppy D Soedjana mengatakan, penambahan jumlah sapi yang dipotong itu merupakan kesepakatan Apfindo untuk melepas stok sapi sebanyak 140.000 ekor secara bertahap.
Sapi-sapi itu dikeluarkan oleh setiap feedlot di wilayah pemasaran/distribusinya untuk memenuhi kenaikan permintaan daging sapi saat Lebaran.
Direktur Eksekutif Apfindo Joni Liano menyatakan bahwa tambahan sapi yang dipotong itu untuk memenuhi kebutuhan daging sapi di wilayah Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, Sumatera Utara.
Joni mengatakan, dengan penambahan alokasi sapi yang dipotong pada September 2010 ini, membawa konsekuensi bahwa stok sapi di perusahaan penggemukan pada bulan berikutnya berkurang. Karena itu, perlu tambahan pasokan agar kinerja perusahaan bisa optimal.
Data Kementerian Pertanian menunjukkan, alokasi impor sapi bakalan tahun 2010 sebanyak 452.000, lebih rendah 41 persen daripada tahun lalu. Dari alokasi itu, izin impor yang dikeluarkan 419.958 ekor dan yang terealisasi 348.253 ekor. Hingga Agustus lalu stok sapi di feedlot dan yang siap untuk dipotong 147.141 ekor. Khusus untuk daging, alokasi impor tahun 2010 totalnya 73.000 ton dan baru terealisasi 56.000 ton sehingga tinggal 17.000 ton. Karena dianggap terlalu kecil, ditambah impor 5.000 ton.
Kebutuhan daging sapi pada Agustus 2010 ini hanya 53.000 ton. Itu bisa dipenuhi dari produksi sapi lokal setara 34.000 ton, sapi bakalan impor 6.000 ton, dan impor daging 12.000 ton.
Joni menyatakan, idealnya setiap bulan mulai Oktober 2010 ada tambahan sapi bakalan impor untuk digemukkan sebanyak 50.000 ekor setiap bulannya hingga Desember 2010. Jadi, ketersediaan daging mencukupi dan stok akhir tahun aman.
No comments:
Post a Comment