”Kami menambah penyaluran raskin (beras untuk rakyat miskin) hingga Desember 2010. Dengan demikian, tidak ada satu bulan pun yang kosong dari raskin,” kata Menteri Badan Usaha Milik Negara Mustafa Abubakar di Jakarta, Rabu (1/9), seusai Rapat Koordinasi Ketahanan Pangan yang dipimpin Menko Perekonomian Hatta Rajasa.
Dijelaskan, saat ini penyaluran raskin sudah 87 persen dari total target. Hal ini karena Perum Bulog memajukan waktu penyaluran. Stok raskin untuk September ditarik ke Agustus, untuk Oktober ke September, begitu seterusnya. Dengan demikian, stok Desember kosong dan akan diisi raskin baru yang dibeli dengan dana cadangan Rp 1 triliun.
Jumlah raskin untuk bulan ke-13 adalah 265.000 ton. ”Dengan demikian, surplus stok beras pada akhir tahun 2010 sekitar 5,6 juta ton akan berkurang 265.000 ton untuk penyaluran raskin ini,” kata Mustafa.
Tahun 2010, raskin diberikan kepada 17.094.996 rumah tangga sasaran (RTS), lebih sedikit dibandingkan penerima raskin 2009 yang mencapai 18.497.302 RTS. Setiap RTS mendapat 15 kg beras per bulan.
Pasokan beras ke pasar induk Karawang, Jawa Barat, dua pekan terakhir dilaporkan meningkat, dari 800 ton-1.000 ton per hari menjadi 1.600 ton per hari sehingga harga relatif stabil meski masih tinggi.
Beras kualitas sedang, Selasa, dijual Rp 6.000-Rp 6.400 per kg. Beras premium Rp 6.700-Rp 7.000 per kg dan kualitas III Rp 5.500-Rp 5.800 per kg. Harga itu lebih rendah daripada bulan lalu.
”Pasokan berpotensi bertambah karena areal panen di Karawang baru 30.000 hektar dari total luas tanam 97.000 hektar. Panen akan terus berlangsung hingga akhir tahun,” ujar Wakil Kepala Perum Bulog Subdivre Karawang Dindin Samsudin.
Harga beras premium di Makassar, Sulawesi Selatan, juga relatif stabil, yakni pekan lalu Rp 5.600 per kg, bahkan kini turun menjadi Rp 5.400 per kg. Ini, menurut pemilik depot beras di Pasar Terong, Makassar, Zadi Rusadi, karena stok melimpah
No comments:
Post a Comment