Presiden Direktur PT Bank Bukopin Tbk Glen Glenardi mengungkapkan hal itu di Jakarta, akhir pekan lalu. Bukopin baru saja menandatangani kerja sama dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) agar UKM Indonesia dapat semakin terbuka peluangnya dalam aktivitas ekspor dan impor.
Glen menjelaskan, kerja sama tersebut meliputi pembiayaan, penjaminan, dan asuransi. Ini hanya terkait dengan kegiatan ekspor. Posisi Bukopin sebagai bank nasional terletak pada usaha produksi dan perdagangan. Karena itulah, pendanaan yang diberikan LPEI merupakan peluang baik bagi UKM Indonesia.
Lewat kerja sama ini, Glen menyebutkan, pertumbuhan Bukopin tahun 2010 bisa 19-20 persen. Ini sudah termasuk kontribusi kerja sama dengan LPEI.
Direktur Keuangan dan Perencanaan Bukopin Tri Joko Prihanto mengatakan, ”Peluang ini bukan hanya untuk UKM binaan Bukopin. Bukopin sudah membina pengusaha kerajinan, mebel, hasil pertanian, dan komponen elektronik.”
Secara terpisah, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu dalam menyampaikan kinerja ekspor nonminyak dan gas menyebutkan, periode Juli 2010 ekspor nonmigas tetap menguat. Nilainya di atas 10 miliar dollar AS. Ekspor nonmmigas Juli 2010 mencapai 10,6 miliar dollar AS atau naik 29,5 persen daripada bulan yang sama tahun 2009.
”Kinerja ekspor nonmigas Indonesia yang kembali mencapai angka di atas 10 miliar dollar AS mengindikasikan pemulihan ekspor Indonesia yang semakin mantap meskipun impor mengalami kenaikan. Kenaikan impor dipicu oleh tingginya permintaan barang modal dan bahan baku/penolong untuk kebutuhan industri dan realisasi investasi di dalam negeri,” kata Mari.
Kemperdag mencermati, ekspor ke Thailand dan Swiss makin menguat. Selama Januari-Juli 2010 ekspor nonmigas ke Swiss mencapai 141,6 juta dollar AS atau naik 12,1 persen dibanding periode yang sama tahun 2009. Ekspor nonmigas ke Thailand juga menguat. Selama Januari-Juli 2010 ekspor nonmigas ke Thailand mencapai 2,3 miliar dollar AS atau naik 80,9 persen dibanding tahun 2009.
No comments:
Post a Comment