Menurut Manager Corporate Communication Indonesia AirAsia Audrey Progastama P, Selasa (3/8) di Jakarta, penutupan dua rute tersebut karena ada pengalihan pesawat-pesawat Indonesia AirAsia ke rute luar negeri.
”Kami ingin meluruskan informasi yang kini beredar di masyarakat tentang Indonesia AirAsia. Keuangan Indonesia AirAsia tetap solid, kami terus berekspansi,” kata Audrey.
Ia menjelaskan, pada kuartal II-2010, performa Indonesia AirAsia sangat positif. Tingkat keterisian penumpang mencapai 75 persen dengan jumlah penumpang 947.786 orang, meningkat 9,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Tiket yang telah dibeli untuk dua rute yang ditutup itu, kata Audrey, bisa diuangkan. ”Bergantung pada metode pembayaran yang digunakan. Jika menggunakan kartu kredit, biaya yang dikeluarkan kami kembalikan melalui kartu kredit,” ujarnya.
Apabila penumpang menggunakan sistem pembayaran debit, uang dikembalikan melalui rekening bank penumpang itu. Jika membeli tunai di konter penjualan, penumpang akan menerima uang tunai. Penumpang, kata Audrey, juga bisa memilih pengembalian berbentuk credit shell, di mana kredit itu ditambahkan ke account AirAsia penumpang yang bersangkutan. Selanjutnya, dana itu bisa digunakan untuk membeli tiket AirAsia lainnya.
Menurut Audrey, AirAsia melakukan pengembangan rute penerbangan Internasional. Pesawat yang semula untuk dua rute yang ditutup dipindahkan untuk rute Surabaya-Singapura, Surabaya-Bangkok, Surabaya-Kuala Lumpur, Medan-Singapura, Medan-Kuala Lumpur, dan Medan- Hongkong/Makau.
”Kekuatan kami di rute internasional,” kata Presiden Direktur Indonesia AirAsia Dharmadi. AirAsia memiliki 132 rute di Asia, Australia, dan Eropa.
Sebanyak 76 persen penerbangan Indonesia AirAsia diarahkan ke regional Asia Tenggara. Khusus di Indonesia, kata Dharmadi, perpindahan rute ke regional dan internasional adalah strategi menghadapi penguatan jaringan domestik Garuda dan Lion Air
No comments:
Post a Comment