Wednesday, August 4, 2010

Diversifikasi Pasar Adalah Kunci Ekspor Nonmigas

Pasar tujuan ekspor produk nonmigas Indonesia mengalami pergeseran, dari lima negara tujuan utama Amerika Serikat, Jepang, Singapura, China, dan Malaysia ke negara emerging market.

Pangsa pasar tujuan ekspor Indonesia ke negara Uni Eropa, Amerika Serikat, dan Jepang mulai berkurang, digantikan oleh emerging economies, seperti China, India, dan Korea Selatan.

Demikian dikatakan Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (4/8).

Ekspor nonmigas pada Juni 2010 sebesar 10,4 miliar dollar AS, naik 31,1 persen dibandingkan bulan yang sama tahun 2009.

Rata-rata ekspor nonmigas selama Januari-Juni 2010 sebesar 9,8 miliar dollar AS. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), hingga Juni 2010, total perdagangan Indonesia setiap bulan terus meningkat dan mencapai lebih dari 20 miliar dollar AS. Neraca perdagangan Indonesia periode Juni 2010 surplus 0,6 miliar dollar AS sehingga selama Januari-Juni 2010 surplus perdagangan Indonesia 9,6 miliar dollar AS.

Menurut Mari, semester I- 2009 pangsa pasar lima negara utama tujuan ekspor nonmigas 46 persen terhadap total ekspor nonmigas.

Meskipun pada periode yang sama tahun 2010 pangsa pasar kelima negara tujuan utama tersebut naik satu persen menjadi 47 persen, tetapi di antara lima negara tersebut yang mengalami peningkatan pangsa ekspor adalah Jepang, China, dan Malaysia.

Di luar lima pasar utama ekspor tersebut, Thailand, Filipina, dan Korea Selatan merupakan pasar potensial.

”Di tengah ancaman krisis Eropa, penguatan ekspor terjadi di Argentina dan Slovenia. Selama Januari-Mei 2010 ekspor nonmigas ke Argentina mencapai 128,6 juta dollar AS atau meningkat 117,5 persen dibandingkan ekspor periode yang sama tahun 2009 setelah turun tajam 39,3 persen pada periode sebelumnya. Posisi Argentina sebagai pasar ekspor Indonesia juga mengalami peningkatan dari urutan ke-44 naik menjadi ke-37,” kata Mari.

Selama Januari-Mei 2010, ekspor nonmigas ke Slovenia mencapai 31,1 juta dollar As atau naik 17,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2009.

Adapun produk ekspor Indonesia ke Argentina, antara lain, serat stapel buatan, filament buatan, karet dan barang dari karet, barang rajutan, serta alas kaki. Adapun produk ekspor Indonesia ke Slovenia seperti karet dan barang dari karet.

”Prediksi ekspor semester II- 2010 akan sedikit melandai. Ini berpotensi terjadi karena stimulus fiskal yang akan berkurang di Asia. Karena itu, pertumbuhan ekspor nonmigas sampai akhir tahun diprediksi 10-12 persen,” kata Mari

No comments:

Post a Comment