Peningkatan ini didorong peningkatan volume penjualan perseroan yang ditunjang kenaikan kapasitas produksi sebanyak dua kali lipat.
Berdasarkan laporan keuangan Indopoly semester I-2010 yang belum diaudit dan diumumkan akhir pekan lalu, Indopoly membukukan laba bersih sebesar Rp 120 miliar.
Laba ini melonjak 160,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2009 sebesar Rp 46 miliar. Presiden Direktur Indopoly Henry Halim di Jakarta pekan lalu mengatakan, peningkatan positif ini didorong peningkatan volume penjualan perseroan yang ditunjang kenaikan kapasitas produksi sebesar 35.000 ton per tahun.
Dengan demikian, total produksi Indopoly naik ke angka 80.000 ton per tahun. Selain itu, kata Henry, peningkatan penjualan juga ditopang meningkatnya efisiensi produksi.
Marjin laba bersih perseroan juga melonjak hingga 15 persen atau meningkat sebesar 6,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu sebesar 8,5 persen.
Selama semester I-2010, Indopoly mencatat penjualan Rp 803 miliar atau tumbuh 48,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 540 miliar.
Dengan meningkatnya efisiensi produksi dan volume penjualan, Indopoly juga dapat meraih manfaat dengan turunnya beban usaha sebesar 4,1 persen. Hal ini mendongkrak laba kotor jadi Rp 266 miliar atau naik 112,8 persen dibandingkan periode sebelumnya sebesar Rp 125 miliar.
Henry mengatakan, pihaknya akan menjaga kinerja perseroan yang positif dengan tetap fokus pada strategi-strategi usaha yang mengutamakan produk-produk berkualitas tinggi.
Untuk itu, produksi produk perseroan akan didukung oleh tim riset yang intensif serta pelayanan purnajual yang baik.
”Kesinambungan pertumbuhan perusahaan kami di jajaran pasar internasional dan Asia pada khususnya akan terus memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham,” ujar Henry.
Indopoly adalah salah satu perusahaan yang tergabung dalam Salim Grup. Bergerak di bidang kemasan plastik film
No comments:
Post a Comment