Menurut Kepala BKPM Gita Wiryawan, Selasa (31/8) di Jakarta, lima proyek yang ditawarkan tersebut adalah Pelabuhan Tanah Ampo, Tampaksiring, Bali, senilai 30 juta dollar AS; proyek rel kereta api Bandara Soekarno- Hatta-Manggarai, Jakarta (735 juta dollar AS); proyek PLTU Jawa Tengah (3 miliar dollar AS); proyek jalan tol Bandar Udara Medan Baru di Kuala Namu (475 juta dollar AS); dan proyek air minum Umbulan, Pasuruan, Jawa Timur (200 juta dollar AS).
Gita menyampaikan hal itu seusai rapat tentang kemitraan pemerintah dan swasta, yang dipimpin Wakil Presiden Boediono di Istana Wakil Presiden. Hadir dalam rapat tersebut, antara lain, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Perindustrian MS Hidayat, Menteri Perhubungan Freddy Numberi, serta Kepala Unit Kerja Presiden untuk Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) Kuntoro Mangkusubroto.
”Jika kita sudah merevisi peraturan presiden dan ketentuan lainnya yang terkait, akhir September depan kita sudah bisa menawarkan lima proyek tersebut,” kata Gita.
Dijelaskan, proyek infrastruktur itu baru bisa berjalan awal tahun depan. ”Kalau financial closing-nya diperkirakan baru kuartal III-2011,” ujar Gita.
Menurut Gita, minat investor terhadap proyek-proyek tersebut relatif besar. ”Terutama dari negara-negara Asia. Tetapi, tak tertutup kemungkinan dari Eropa dan lainnya,” katanya.
Guna memonitor hasil kerja dan perkembangan investasi, menurut Gita, ia meminta UKP4 juga mengontrol BKPM sehingga BKPM termasuk satu dari 34 kementerian dan lembaga yang masuk dalam pengawasan dan pengendalian UKP4.
Dengan demikian, setiap tiga bulan sekali, UKP4 akan menilai kinerja BKPM
No comments:
Post a Comment