Wednesday, August 25, 2010

Indonesia Menjadi Basis Industri Panasonic Karena Tenaga Kerja Yang Murah

Presiden Panasonic Corporation Fumio Ohtsubo dan Presiden Komisaris PT Panasonic Gobel Indonesia Rahmat Gobel menyampaikan komitmen mereka mengembangkan Indonesia menjadi basis produksi Panasonic untuk ekspor. Untuk itu, dilakukan ekspansi produksi dan relokasi pabrik Panasonic ke Indonesia.

Menteri Perindustrian MS Hidayat menyampaikan hal itu seusai mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima Ohtsubo di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (25/8). Kunjungan Ohtsubo ini berkenaan dengan peringatan 50 tahun Panasonic-Gobel pada tahun ini.

Menurut Hidayat, Presiden mengapresiasi komitmen Panasonic dan kepercayaan perusahaan itu pada prospek perekonomian Indonesia. Dikatakan, Panasonic akan mengembangkan Indonesia menjadi basis produksi elektronik untuk pasar ekspor di Asia Tenggara. Untuk itu, dilakukan ekspansi produksi dan relokasi pabrik ke Indonesia.

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menambahkan, selain mengembangkan produksi elektronik, Panasonic juga akan membangun industri energi terbarukan, khususnya industri panel surya.

Rencana menjadi basis industri dan relokasi sejumlah pabrik Panasonic ke Indonesia juga disampaikan Ohtsubo saat bertemu Wakil Presiden Boediono di Istana Wapres, Jakarta, Rabu.

Menurut Juru Bicara Wakil Presiden, yang juga Staf Khusus Wapres Bidang Media Massa Yopie Hidayat, beberapa pabrik elektronik milik Panasonic yang saat ini berlokasi di beberapa negara di Asia akan segera direlokasikan ke Indonesia. ”Relokasi itu dilakukan untuk mewujudkan Indonesia sebagai basis produksi industri elektronik Panasonic,” ujar Yopie.

Menurut dia, rencana relokasi itu sudah beberapa kali disampaikan Presiden Komisaris PT Panasonic Gobel Indonesia kepada Wapres. Namun, ia tidak mau merinci lokasi pabrik-pabrik tersebut.

Industri panel surya

Yopie menjelaskan, pada pertemuan itu, Wapres Boediono mengajak Panasonic membangun tak hanya pasar produksi di Indonesia, tetapi juga mendirikan basis produksi, khususnya industri panel surya.

”Wapres sangat mendorong industri elektronik Jepang, tak hanya membangun pasar produksi di Indonesia, tetapi juga basis produksi, khususnya industri panel surya. Indonesia akan mendukung upaya-upaya itu karena memang di sinilah kunci masa depan. Indonesia sudah berkomitmen menurunkan emisi gas buang 26 persen sampai tahun 2025 mendatang,” kata Yopie.

Menurut dia, upaya yang dilakukan Panasonic ini tentunya akan membantu upaya penurunan emisi gas buang tersebut. Sebab, penurunan emisi gas buang tak hanya melalui kehutanan dan lingkungan, transportasi, tetapi juga melalui industri rumah tangga.

Panasonic memaparkan upayanya tengah mengembangkan industri panel surya di Jepang. Yopie mengakui, arah industri perusahaan elektronik Jepang tersebut saat ini tengah membuat teknologi yang semakin ramah lingkungan bagi kehidupan masa depan.

”Mereka tengah berambisi membuat sebuah rumah yang bisa beroperasi secara penuh, tetapi emisi CO-nya nol. Artinya, sebuah rumah yang secara energi bisa mencukupi dirinya sendiri. Prototipenya tengah mereka buat di Jepang. Kunci dari prototipe tersebut adalah konsumsi listrik melalui panel surya,” kata Yopie.

Ia mengatakan, Panasonic tengah menjajaki apakah industri akan dibangun di Indonesia atau di negara lainnya. ”Mereka tengah mempertimbangkan keterampilan tenaga kerja Indonesia yang dinilai cukup memadai. Pasar di sini pun untuk panel surya juga cukup besar mengingat Indonesia adalah negara dengan kekayaan tenaga matahari berlimpah,” kata Yopie lagi.

Peringatan 50 tahun kerja sama Panasonic-Gobel dirayakan, Rabu malam. Hadir mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kojiro Shiojiri, Menperin, Presiden Panasonic Corporation, dan Presiden Direktur PT Panasonic Gobel Indonesia (PGI) Ichiro Suganuma.

No comments:

Post a Comment