Tuesday, August 31, 2010

Laba PT. Timah Melejit Tajam Menjadi 322 Milyar

PT Timah (Persero) membukukan laba bersih pada semester I-2010 sebesar Rp 322,3 miliar, sementara pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 42,9 miliar.

Peningkatan laba bersih ini didorong kenaikan harga logam timah seiring dengan lonjakan permintaan di pasar dunia.

Menurut Direktur Utama PT Timah Wachid Usman, dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (31/8), harga jual logam timah yang diterima perseroan itu selama semester I-2010 sebesar 17.529 dollar AS per metrik ton atau lebih tinggi daripada harga periode yang sama tahun lalu sebesar 12.087 dollar AS per metrik ton.

Pada neraca perseroan untuk periode yang berakhir 30 Juni 2010, jumlah aktiva tercatat Rp 5.047,4 miliar atau 4 persen lebih tinggi daripada posisi pada 31 Desember tahun 2009 yang sebesar Rp 4.855,7 miliar.

Sekretaris Korporat PT Timah Abrun Abubakar menambahkan, untuk mengurangi ketergantungan dari penambangan darat, saat ini perusahaan tengah membangun lima kapal isap baru yang ditargetkan selesai pada akhir tahun 2010.

Sebagai bagian dari rencana strategis perusahaan, PT Timah akan membatasi jumlah produksi logam sehingga perusahaan dapat meningkatkan pendapatan dengan fokus pada penjualan logam premium.

Selama semester I-2010, konsumsi logam timah dunia 176.300 metrik ton atau meningkat 27 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang berjumlah 139.200 metrik ton.

Kinerja Aneka Tambang

Sementara itu, PT Aneka Tambang (Persero) mengumumkan penandatanganan kontrak engineering, procurement and construction (EPC) terkait dengan konstruksi proyek chemical grade alumina (CGA) Tayan.

Penandatanganan kontrak EPC dilakukan PT Indonesia Chemical Alumina (PT ICA) dengan konsorsium PT Wijaya Karya, Tsukishima Kikai, dan PT Nusantara Energi Abadi sebagai kontraktor EPC itu.

”Konstruksi proyek CGA Tayan diharapkan dapat dimulai pada kuartal I-2011 dengan target penyelesaian pada Desember 2013,” kata Sekretaris Perusahaan PT Aneka Tambang Bimo Budi Satriyo.

Produksi komersial diharapkan bisa dimulai pada kuartal I-2014. Proyek CGA Tayan yang berlokasi di Tayan, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, akan meningkatkan nilai pada cadangan bauksit Antam yang berjumlah besar.

Proyek itu akan memproduksi 300.000 ton CGA per tahun. Nilai proyek CGA Tayan sekitar 450 juta dollar AS. Adapun struktur pendanaan proyek berasal dari pendanaan eksternal ataupun internal.

”Tanggal efektif kontrak EPC bergantung pada beberapa faktor, di antaranya adalah penyelesaian financial close,” ujar Bimo.

No comments:

Post a Comment