Wednesday, November 4, 2015

Daftar 692 Penerbangan ke Bali Dibatalkan Karena Gunung Rinjani Meletus Lagi

PT Angkasa Pura I (Persero) selaku pengelola Bandara Ngurah Rai di Denpasar, Bali mencatat jumlah penerbangan yang dibatalkan akibat erupsi Gunung Rinjani akan berjumlah 692 penerbangan. Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan J.A. Barata yang mendapatkan laporan dari manajemen Ngurah Rai menyebutkan, pembatalan jadwal penerbangan terbanyak terjadi di Rabu (4/11) ini sebanyak 498 penerbangan domestik dan internasional.

Sementara kemarin (3/11), Ngurah Rai yang sudah tidak melayani penerbangan akibat erupsi sejak pukul 19.30 - 24.00 WITA membatalkan 171 jadwal penerbangan. “Ada tiga pesawat yang return to base, dan lima pesawat divert pendaratan ke bandara lain,” kata Barata, Rabu (4/11). Pembatalan penerbangan dijadwalkan berlanjut esok hari mulai pukul 00.00 sampai 08.45 WITA sebanyak 23 penerbangan domestik dan internasional. “Sehingga di total ada 692 penerbangan yang cancel,” kata Barata.

Sebelumnya, General Manager Angkasa Pura I Ngurah Rai Trikora Harjo berencana mengusulkan kepada manajemen perusahaan untuk membebaskan biaya parkir 36 pesawat yang tidak bisa terbang hari ini dari bandara yang dipimpinnya. 36 pesawat dari sejumlah armada baik maskapai dalam maupun luar negeri yang terpaksa parkir di apron salah satu bandara tersibuk di Indonesia itu diantaranya milik Garuda Indonesia, Lion Air, Wings Air, Citilink, Hongkong Airlines, AirAsia, Malaysia Airlines, Singapore Airlines, Qatar Airlines, Eva Air, Virgin Australia, Jetstar, Cathay Pasific dan sejumlah maskapai penerbangan lainnya.

PT Garuda Indonesia Tbk membatalkan 86 penerbangan sepanjang hari ini akibat erupsi Gunung Rinjani yang ada di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Tidak hanya penerbangan dari dan menuju Bandara Ngurah Rai di Bali, maskapai pelat merah itu juga membatalkan seluruh penerbangan dari Bandara Blimbingsari, Banyuwangi yang juga terdampak erupsi.

“Bedasarkan pemberitahuan otoritas bandara tersebut, Garuda untuk sementara waktu menghentikan operasi penerbangannya, mengingat erupsi Gunung Rinjani dengan sebaran abu vulkaniknya dapat membahayakan keselamatan penerbangan,” kata Vice President Corporate Communication Garuda Indonesia Benny S Butarbutar di Jakarta, Rabu (4/11). Berdasarkan Notice to Airman (NOTAM) Nomor A2472/15 yang dikeluarkan otoritas penerbangan, dua bandara tersebut ditutup untuk sementara waktu.

Rute-rute penerbangan yang dibatalkan Garuda hari ini adalah:

1. Denpasar - Jakarta pp sebanyak 26 penerbangan
2. Denpasar - Surabaya pp 8 penerbangan
3. Denpasar – Yogyakarta pp 8 penerbangan
4. Denpasar – Kupang pp 3 penerbangan
5. Denpasar – Makassar pp 3 penerbangan
6. Denpasar – Bandung pp 2 penerbangan
7. Denpasar – Palembang pp 2 penerbangan
8. Denpasar – Manado pp 2 penerbangan
9. Denpasar – Tambolaka pp 2 penerbangan
10. Denpasar – Melbourne pp 4 penerbangan
11. Denpasar – Sydney pp 2 penerbangan
12. Denpasar – Perth pp 4 penerbangan
13. Denpasar – Narita (Tokyo) pp 4 penerbangan
14. Denpasar – Kansai (Osaka) pp 4 penerbangan
15. Denpasar – Seoul pp 2 penerbangan
16. Denpasar – Hong Kong pp 2 penerbangan
17. Banyuwangi – Surabaya pp 2 penerbangan
18. Denpasar – Beijing pp 2 penerbangan
19. Jember – Surabaya pp 2 penerbangan
20. Kupang – Tambolaka pp 2 penerbangan

“Meskipun posisi Gunung Rinjadi berada di Lombok, namun sesuai NOTAM yang telah dikeluarkan, Bandara Internasional Lombok tetap dibuka dan penerbangan Garuda dari dan ke Lombok sampai saat ini masih berjalan dengan normal,” kata Benny. Ia menyebut Garuda akan terus memonitor situasi dan perkembangan berkaitan dengan aktivitas Gunung Rinjani serta kesiapan Bandara Ngurah Rai Denpasar dan Bandara Belimbingsari Banyuwangi untuk kembali melaksanakan operasional penerbangan setelah kedua bandara dibuka kembali

Penutupan Bandara Internasional Ngurah Rai Bali akibat abu vulkanik gunung menghambat proses deportasi buronan asal India yang tertangkap bulan lalu.  Menurut Kepala Bidang Humas Polda Bali, Kombes Pol Hery Wiyanto di Denpasar, Rabu (4/11), deportasi buron Interpol Ranjedra Sadashiv Nikalje alias Chhota Rajan belum mendapat kepastikan akibat penutupan bandara.

"Keberangkatan tersangka pembunuh 20 wanita itu ke India mengalami hambatan akibat bencana alam di provinsi tetangga," kata Hery, dikutip dari kantor berita Antara. Penutupan Bandara Internasional Ngurah Rai Bali diperpanjang hingga Kamis besok karena abu vulkanik erupsi anak gunung Rinjani, Barujari, di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Hery mengatakan, rencananya Rajan akan dideportasi dengan pesawat pribadi dari India yang akan membawa dia kembali ke negaranya.

"Jika perencanaan deportasi jadi, tersangka akan diserahkan ke petugas Imigrasi Ngurah Rai, untuk selanjutnya diserahkan ke Kepolisian India di Bandara," lanjut Hery. Kapolda Bali Sugeng Priyanto dalam wawancara pekan lalu mengatakan bahwa pria 55 tahun itu telah menjadi buronan Interpol sejak tahun 1955. Rajan adalah kepala sindikat kriminal yang melakukan pemerasan, penyelundupan senjata dan sindikat pembunuh bayaran. Dia diduga telah melakukan 20 kali pembunuhan dan bersembunyi di Australia.

Rajan ditangkap di bandara Ngurah Rai pada 25 Oktober lalu dan akan segera dideportasi ke India

No comments:

Post a Comment