Wednesday, November 11, 2015

Sido Muncul Garap Pasar Ekspor Demi Pertahankan Angka Penjualan

PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk berencana meningkatkan penjualan produk ekspornya ke angka 10 persen pada 2016. Direktur Keuangan Sido Muncul Venancia Sri Indrijati mengatakan, peningkatan ekspor sendiri dilakukan guna menggenjot pertumbuhan pendapatan perseroan menyusul stagnannya total penjualan produk di pasar domestik yang diproyeksikan hanya tumbuh 3 hingga 4 persen di tahun depan.

"Kami berencana untuk meningkatkan pangsa pasar ekspor, tapi sepertinya tidak akan membuka pasar baru karena membutuhkan perizinan dan pendaftaran produk baru lagi. Jadi kita akan lebih intensif garap pasar ekspor yang telah ada," jelas Venancia di Jakarta, Selasa (10/11). Venancia mengatakan, saat ini beberapa produk Sido Muncul telah menyasar pasar ekspor yang meliputi Malaysia, Saudi Arabia, Hongkong, dan benua Afrika khususnya Nigeria. Ia menambahkan untuk memperbesar penjualan ke negara-negara tadi, pihaknya akan menjual langsung produk-produk yang dihasilkan tanpa melalui perantara.

"Kami harapkan bisa jual langsung produk-produk kami tanpa harus melalui distributor lagi, sehingga dengan cara demikian kita bisa perbesar porsi ekspor," terangnya. Dengan adanya upaya optimasi tadi, Venancia bilang perseroan optimistis kontribusi penjualan produk ke luar negeri bisa meningkat dari posisi 2,5 persen ke angka 5 persen dan 10 persen pada tahun depan.

Seperti diketahui, dari total penjualan Sido Muncul hingga kuartal III Rp 1,65 triliun, sekitar Rp 41,25 miliar diantaranya di dapat dari hasil penjualan produk perusahaan ke luar negeri. Ia menuturkan, di samping mengembangkan pasar ekspor perseroan juga akan tetap berfokus menjangkau penjualan produknya hingga Indonesia Timur.

Vencancia menambahkan, penjualan produk-produk herbal akan diutamakan di Indonesia Timur mengingat produk tersebut adalah penyumbang utama pendapatan perusahaan. "Selain fokus di pasar luar negeri, kita juga akan padatkan coverage hingga Indonesia Timur. Tentunya hal ini juga akan membantu kinerja penjualan kita juga," tandasnya.

Emiten farmasi dan produk herbal, PT Industri Jamu dan Farmasi Sidomuncul Tbk (SIDO) berencana meluncurkan sedikitnya tiga produk baru tahun depan. Irwan Hidayat, Direktur Utama Sido Muncul menuturkan, hal ini dilakukan guna menjaga pendapatan Sido Muncul yang tengah tertekan akibat lesunya penjualan produk perseroan. Selain menjaga angka penjualan, kata Irwan, diluncurkannya tiga produk baru tersebut juga dimaksudkan guna mengamankan pangsa pasar perseroan yang saat ini menguasai penjualan produk herbal sebesar 75 persen.

"Tentu sebagai strategi utama, kami fokus kembangkan produk-produk baru. Dan kita juga kerap melakukan uji khasiat sebagai bagian dari pengembangan 100 produk heritage. Satu produk akan kami launching di Januari nanti," jelasnya di Jakarta, Selasa (10/11). Dalam kesempatan yang sama, Direktur Keuangan Sido Muncul Vinancia Sri Indrijati menambahkan tiga produk baru yang diluncurkan merupakan produk herbal, atau sesuai dengan lini bisnis utama perusahaan saat ini.

Vinancia membeberkan, tiga produk baru yang akan diluncurkan juga merupakan pengembangan dari produk-produk yang sudah ada. "Produk kita masih berupa jamu karena kita masih punya konsumen setia. Ke depan kita ingin memodernisasi bentuknya seperti contohnya produk Tolak Angin dari serbuk pahit ke bentuk cair sekarang ini," tutur Vinancia.

Mengutip laporan keuangan perseroan, sampai dengan kuartal III 2015 penjualan produk Sido Muncul tercatat menyentuh angka Rp 1,65 triliun, meningkat 3,5 persen dari capaian periode yang sama tahun lalu di posisi Rp 1,59 triliun. Dari angka Rp 1,65 triliun tadi, sebanyak Rp 885,3 miliar atau 53,6 persen diantaranya didapat dari penjualan produk herbal dan suplemen. Vinancia mengatakan, untuk terus menjaga kinerja perseroan pihaknya juga berencana membangun pabrik baru yang akan dipakai untuk membuat produk tersebut di Semarang.

Di mana pembangunan pabrik barunya sendiri akan terbagi ke dalam dua bagian, meliputi pabrik produksi Tolak Angin dan pabrik ekstraksi, dengan total investasi mencapai Rp 200 miliar. "Kami bangun pabrik baru ini termasuk untuk pengembangan produk ke depan, tapi kami bangun pabriknya bertahap. Sido Muncul rencananya akan kembangkan uji khasiat, kami selidiki, dan kembangkan. Sekarang tren konsumsi herbal lebih aman," katanya.

Vinancia memproyeksikan, hadirnya dua pabrik baru yang ditargetkan rampung pada awal 2016 itu dapat menambah kapasitas kapasitas produksi mencapai 85 juta sachet per bulan. Dengan hadirnya pabrik dan produk baru tadi, ia pun optimistis nilai penjualan Sido Muncul tahun depan bakal meningkat serta mendongkrak pertumbuhan laba bersiha yang belakangan stagnan di posisi 3 hingga 4 persen. "Sementara kami tidak optimis dulu, kami cukup konservatif untuk tetapkan target kinerja keuangan. Strategi kami tahun depan sama seperti apa yang ditargetkan tahun ini," tambahnya.

No comments:

Post a Comment