PT Sarinah (Persero) menargetkan pendapatan di 2016 bisa mencapai Rp 350 miliar, atau naik 17 persen dibandingkan pendapatan 2015 yang diperkirakan mencapai Rp 300 miliar sampai akhir tahun. Direktur Utama Pertamina Ira Puspadewi menjelaskan, upaya meningkatkan pendapatan akan dilakukan melalui tiga unit bisnis yang dijalani perusahaan yaitu ritel, properti, dan jasa perdagangan.
Menurut Ira, unit bisnis ritel Sarinah akan menambah jumlah toko khusus bernama gerai hijab tahun depan menjadi 22 toko dari saat ini berjumlah 10 toko. “Investasi setiap gerai hijab sebesar Rp 200 juta," ujar Ira. Dari bisnis jasa perdagangan, Sarinah akan menggenjot ekspor mebel dari kayu dan rotan dengan pasar ekspor meliputi Turki, Korea dan Belanda. Ira melihat nilai ekspor mebel yang dilakukan Sarinah masih relatif kecil meski terjadi kenaikan sebesar 10 persen tahun ini.
“Ini akan terus kami genjot dengan memperluas pasar ekspor sasaran," ujarnya.
Sementara dari bisnis properti, Sarinah akan menjaga tingkat keterisian ruangan-ruangan komersil yang ada di Gedung Sarinah, Jakarta Pusat. "Gedung Sarinah yang tadinya ruangannya banyak kosong, sekarang tingkat isian (okupansi) sudah mencapai 99,8 persen," ujar Ira.
Seluruh upaya meningkatkan pendapatan tersebut menurut Ira bisa menghasilkan laba bersih bagi perusahaan sebesar Rp 25 miliar. Naik dibandingkan proyeksi laba bersih 2015 yang mencapai Rp 18 miliar. Perbaikan dari sisi pendapatan dan laba bersih tersebut menurut Ira sekaligus memperbaiki kinerja 2015 Sarinah yang mengalami penurunan. Pendapatan 2015 sebesar Rp 300 miliar yang diperkirakan, mengalami penurunan sebesar 10 persen dibandingkan realisasi pendapatan 2014.
“Nilai tukar rupiah yang turun berakibat pada melemahnya daya beli masyarakat. Namun di 2016 proyeksinya kinerja keuangan Sarinah akan kembali membaik,” katanya Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan telah meminta Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana DKI Jakarta Subejo untuk memeriksa kelayakan gedung Sarinah yang baru terbakar siang tadi.
"Mungkin Sarinah sudah tidak layak fungsi. Itu gedung lama kan," kata Ahok saat ditemui di Balai Kota, Jakarta, Kamis (15/10). Ahok membandingkan dengan gedung Kosgoro yang terbakar beberapa bulan lalu. Saat itu ditemukan sistem pemadaman kebakaran di gedung itu sudah tidak kayak. "Kami sudah cek ini gedung (Balai Kota) saja sudah tidak layak loh. Kalau sampai gedung ini kebakaran, bisa-bisa sistem pemadaman kebakarannya enggak berjalan dengan baik," katanya.
Melihat hal ini Ahok menilai semua gedung harus dievaluasi dan ditinjau kembali kelayakan fungsi gedungnya. Ia menilai semua gedung harus punya sertifikasi laik fungsi. Seperti diberitakan sebelumnya, kebakaran terlihat melahap lantai atas Gedung Sarinah di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Api yang menjilat dari sisi barat gedung itu mulai terlihat sejak pukul 10.30 WIB.
Budi, salah satu petugas kebersihan Sarinah mengatakan, kebakaran berasal dari tempat karaoke Masterpiece yang berada di Lantai 14. Kebakaran tak berlangsung lama karena dalam 10 menit pengelola gedung berhasil memadamkannya. Namun hingga kini lantai 14 masih belum bisa dimasuki oleh publik ataupun pekerja
No comments:
Post a Comment