Ekonomi Indonesia bisa dibilang masih lesu. Saat banyak perusahaan kinerjanya turun, PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) alias Sritex justru masih bisa tumbuh. Pelemahan ekonomi China rupanya membawa dampak positif ke kinerja penjahit merek Zara dan Uniqlo ini. Pemilik mereka internasional mulai mengalihkan permintaannya dari China, ke negara-negara lain seperti Indonesia.
"China sekarang bukan kompetitor lagi, malah sekarang jadi pasar. Ini terjadi karena ada perubahan ekonomi di China, banyak pelanggan-pelanggan Sritex mulai alihkan pesanan mereka dari China," kata Presiden Direktur Sritex Iwan Setiawan di acara Investor Summit 2015, di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (11/11/2015).
Selain pelemahan ekonomi, kenaikan upah minimum pekerja di China membuat produk tekstil Sritex saat ini lebih kompetitif dibanding tekstil asal Negeri Tirai Bambu tersebut. "Sekarang orang muda jarang mau kerja di pabrik kaya tekstil. Mereka lagi susah dapat tenaga kerja, dampaknya upah pekerja mahal, sementara di pabrik di Sukoharjo upah minimum Rp 1,2 juta per bulan," jelas Iwan.
Iwan menyebut, memburuknya kondisi industri tekstil di China berkontribusi membantu pendapatan perseroan. Saat ini, penjualan kotor perusahaan di kuartal ketiga tahun ini mencapai US$ 475 juta. Angka ini meningkat 13,4% dibanding periode yang sama tahun 2014. "Laba bersih juga tercatat sebesar US$ 38 juta, atau meningkat 27% dari kuartal III tahun lalu. Dan kita menargetkan pertumbuhan 7-15% dibanding tahun lalu, kami optimis target tersebut tercapai, karena permintaan dari pelanggan sangat kuat atas produk kami," ujar Irwan.
"China punya pangsa pasar 31% tekstil dunia, Indonesia hanya 3%. Tapi China ini terus menurun, ini kesempatan kita perluas pasar," katanya. Irwan mengungkapkan, saat ini total produksi dalam setahun untuk benang sebesar 566.000 bales, penenunan sebesar 120 juta meter, kain jadi sebanyak 120 juta yard, dan garmen sebesar 17 juta potong. PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) alias Sritex membuka rekening efek bagi 10.000 karyawannya. Para karyawan ini nanti akan diberi bonus saham perusahaan.
Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman Darmansyah Hadad melaporkan aksi korporasi tersebut kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang hadir di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk merayakan ulang tahun pasar modal ke-38. "Kami juga ingin melaporkan inisiatif Sritex yang akan melaksanakan kegiatan pembukaan rekening efek bagi 10.000 karyawannya sebagai tanda apresiasi perusahaan bagi mereka," kata Muliaman di BEI, SCBD Jakarta Selatan, Senin (10/8/2015).
Muliaman ingin pembukaan rekening efek untuk karyawan ini bisa menjadi salah satu inisiatif penting yang perlu terus disosialisasikan kepada emiten-emiten di BEI untuk mendorong para karyawannya menjadi investor aktif di pasar modal. "Kegiatan tersebut merupakan komitmen Sritex untuk mendukung perkembangan pasar modal, khususnya meningkatkan jumlah investor lokal. Mudah-mudahan hal ini akan diikuti oleh emiten lain," ujarnya.
Sementara Presiden Direktur Sritex, Iwan Setiawan, mengatakan saat ini para karyawan perusahaan penjahit pakaian merek Zara dan Uniqlo itu baru membuka rekening saja. Namun, tidak menutup kemungkinan akan mendapatkan saham bonus dari perusahaan. "Itu pembukaan saja biar bisa investasi, tapi kalau nanti ada program Sritex atau corporate action bisa dapat bonus saham," jelas Iwan.
No comments:
Post a Comment