Hasil investasi perusahaan asuransi jiwa jatuh. Penyebabnya dipastikan karena kondisi pasar modal yang terkoreksi dan berimbas pada perolehan hasil investasi. Target hasil investasi hingga akhir tahun kian jauh dari pencapaian.
Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan PT Asuransi Jiwasraya pada September 2015 mencatat perolehan hasil investasi sampai September 2015 anjlok 78 persen menjadi Rp 221,37 miliar dari Rp 979,28 miliar pada September 2014.
Padahal perusahaan menargetkan hasil investasi sampai akhir tahun bisa menembus Rp 1,5 triliun.
Jika berkaca pada kondisi indeks harga saham gabungan (IHGS) yang terkoreksi berkisar hingga 18 persen, hasil investasi perusahaan asuransi jiwa memang terkoreksi lebih dalam. Sebab, penempatan porsi investasi hampir 70 persen berada di pasar modal.Direktur Utama Jiwasraya Hendrisman Rahim mengatakan, wajar jika hasil invetasi perusahaan asuransi jiwa terkoreksi.
Sebab asuransi memang ditujukan untuk investasi jangka panjang yang mengandalkan pasar modal untuk mendapat return yang tinggi.Meski begitu, ia optimis kondisi ini sifatnya hanya sementara dan akan kembali membaik sejalan dengan menguatnya IHSG memasuki akhir tahun. Di sisi lain, perusahaan telah meracik ulang porsi investasi.
"Memang kami bergantung pada pasar namun target belum berubah. Sebab kami telah memiliki porsi investasi reksadana BUMN untuk mempertahankan return," jelas Hendrisman belum lama ini. Selain itu, Jiwasraya telah memperbesar porsi penempatan deposito menjadi 20 persen hingga 30 persen dari sebelumnya 10 persen. Sedangkan porsi obligasi 20 persen, saham sekitar 10 persen, reksadana 40 persen, dan sisanya di properti.
No comments:
Post a Comment