Mayoritas penduduk Indonesia berusia produktif (18-29 tahun) atau yang diistilahkan generasi millennial punya rencana belanja barang mewah yang lebih tinggi pada tahun depan dibandingkan tahun ini. Kesimpulan itu merupakan hasil riset Mastercard menggunakan teknik wawancara terhadap generasi millenial yang dilakukan selama Mei dan Juni 2015. Riset ini melibatkan sedikitnya 2.272 kaum millenial dari 14 negara di Asia Pasifik, di antaranya Indonesia, China, Hongkong, Korea Selatan, Vietnam, dan Thailand, dan Vietnam.
Berdasarkan penelitian itu, sebanyak 47 persen responden dari Indonesia berniat membeli barang mewah pada tahun depan. Di seluruh Asia Pasifik, mayoritas konsumen (40 persen) berkeinginan untuk berbelanja dengan jumlah yang sama seperti tahun lalu, 22 persen konsumen berencana menghabiskan lebih sedikit, sedangkan 19 persen berencana untuk menghabiskan lebih banyak dari tahun sebelumnya.
Jenis barang mewah yang paling sering dibeli adalah produk gadget berteknologi canggih, di mana 25 persen dari para millennial di Asia Pasifik berencana untuk membeli barang seperti smart phone atau tablet pada tahun depan, disusul oleh pembelian baju para desainer dan barang berbahan kulit (17 persen), serta perhiasan (17 persen).
"Seperempat dari generasi millennial di Asia Pasifik berencana untuk menghabiskan sejumlah nilai yang signifikan untuk teknologi terbaru seperti smartphone dan tablet di tahun depan. Hal ini mencerminkan adanya sebuah pergeseran prioritas, dari membeli busana desainer dan perhiasan kini lebih memilih teknologi komunikasi,” tutur Eric Schneider, Region Head, Asia Pasifik, MasterCard Advisors, dalam keterangan resmi yang diterima CNN Indonesia, dikutip Senin (2/11).
Selain itu, mayoritas dari generasi millennial di Indonesia (61 persen) dan India (50 persen) lebih memilih untuk membeli barang mewah dari merek lokal. Berbeda dengan generasi millenial di China (66 persen), Vietnam (60 persen), Korea Selatan (59 persen) dan Hong Kong (52 persen) yang mayoritasnya lebih memilih barang mewah brand negara barat dibandingkan memilih brand lokal ataupun brand-brand asal Asia lainnya.
Tiga alasan utama untuk memilih brand negara barat adalah kualitas yang dapat diandalkan, nilai (value of money), serta loyalitas pada sebuah brand.
Selanjutnya, riset ini juga mengungkap separuh generasi millennial di Indonesia (50 persen) dan Thailand (60 persen) merupakan pelanggan paling impulsif di Asia Pasifik, di mana setidaknya setengah dari pembelian barang mewah dilakukan secara spontan, di atas rata-rata regional yaitu 26 persen.
Separuh responden konsumen asal Indonesia (50 persen) lebih memilih membeli barang mewah di toko lokal dengan harga normal, sedangkan sisanya membeli barang bermerek ketika tengah plesir ke luar negeri. Berbeda dengan konsumen di China yang memiliki kecenderungan lebih besar untuk membeli barang mewah di sebuah toko ketika bepergian ke luar negeri.
Lebih lanjut, riset Mastercard juga melaporkan generasi milenial China merupakan pembeli barang-barang mewah terbanyak di Asia Pasifik, disusul oleh Korea Selatan dan Hong Kong. Generasi millennial dari China akan menghabiskan rata-rata US$ 4,362 untuk membeli barang-barang mewah tahun depan, hampir dua kali lipat dari rata-rata pengeluaran di Asia Pasifik yakni US$2,584. Sementara Korea Selatan dan Hongkong menempati peringkat dua dan tiga dengan berturut-turut menghabiskan rata-rata US$2,638 dan US$2,584
No comments:
Post a Comment