Wednesday, November 4, 2015

PT Hotel Indonesia Natour Bidik Pendapatan Naik 20 Persen Tahun Depan

Badan usaha milik negara (BUMN) di bidang perhotelan PT Hotel Indonesia Natour (Persero) atau Inna Hotel membidik pendapatan sebesar Rp 600 miliar tahun depan, naik 20 persen dibandingkan proyeksi pendapatan sampai akhir 2015 sebesar Rp 500 miliar. Direktur Utama Inna Hotel Intan Abdams Katoppo menjelaskan meskipun gejolak ekonomi dan rendahnya daya beli masyarakat meredam gejolak orang untuk berwisata, namun manajemen Inna Hotel telah menyiapkan beberapa strategi untuk mencapai target tersebut.

Salah satunya dengan mendukung pelaksanaan event-event berskala besar yang mendatangkan minat turis untuk menyambangi jaringan hotel yang dikelolanya, salah satunya adalah Bali World Music Festival yang akan digelar 4-6 Desember 2015 mendatang. Intan menilai pagelaran musik etnik di Bali ini merupakan salah satu terobosan untuk menarik wisatawan asing dan dalam negeri terutama mereka yang mencintai musik.

“Krisis ekonomi yang melanda dunia saat ini berpengaruh terhadap tingkat kunjungan wisatawan ke Indonesia. Bali World Music Fetival ini merupakan terobosan yang kita harapkan bisa menarik wisatawan datang terutama ke Bali,” kata Intan, Rabu (4/11). Untuk meningkatkan kenyamanan para pecinta musik tersebut, Intan mengaku akan meneruskan program renovasi hotel-hotel yang dikelolanya. Tahun lalu, perusahaan telah merampungkan pemugaran dua hotel yaitu Grand Inna Muara di Padang dan Inna Kuta Beach di Kuta, Bali.

Tahun ini, Intan menyebut dalam proses merenovasi enam hotel yaitu Inna Grand Bali Beach di Sanur, Inna Putri Bali di Nusa Dua, Inna Bali di Denpasar, Inna Garuda di Yogyakarta, Inna Simpang di Surabaya, serta Inna Samudera Beach di Pelabuhan Ratu, Sukabumi.  “Keenam hotel itu ditargetkan selesai bertahap mulai tahun ini hingga tahun depan. Nantinya, setelah renovasi, jumlah kamar Inna Hotel Group secara keseluruhan akan bertambah menjadi 2.400, dari saat ini 2.200 unit,” jelasnya.

Ia menyebut untuk mendanai kegiatan tersebut, Inna Hotel telah mengalokasikan dana Rp 1,5 triliun sejak tahun lalu. “Sebagian pendanaan ditutup dari pinjaman dan penerbitan surat utang. Inna Hotel juga sedang menjajaki peluang initial public offering (IPO) pada 2016 mendatang,” jelasnya. Sementara Chief Executive Officer (CEO) Mata Air Thiar Bramanthia selaku event organizer Bali World Music Festival menyebut pagelaran musik yang akan digelarnya salah satunya bertujuan untuk membantu pemerintah dalam mencapai target kunjungan wisatawan asing sebanyak 10 juta orang tahun ini.

Untuk menarik para pecinta musik datang ke Bali, Thiar menyebut Bali World Music Festival akan menampilkan musisi jazz dan etnic terkenal seperti World Peace Music Kemal Musallam dari Palestina dan Gilad Atzmon dari Inggris, Nicolas Meier, Nelly Manukyan dan masih banyak lagi. Sedangkan arti dari dalam negeri antara lain Dwiki Dharmawan, Krakatau, Dewa Bujana dan sejumlah artis jazz papan atas tanah air.

“Dengan menarik para peminat music Etnic ke Bali tersebut kita harapkan Indonesia juga menjadi barometer music dunia. Ini merupakan event music etnic terbesar pertama yang diadakan di Indonesia,” tegas Thiar.

No comments:

Post a Comment