Thursday, November 5, 2015

Jumlah Pengangguran Di Indonesia Bertambah, Tamatan SD Paling Mudah Mendapatkan Pekerjaan

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka pengangguran pada Agustus 2015 mencapai 7,56 juta orang, atau meningkat 320.000 orang dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 7,24 juta orang. Suhariyanto‎, Deputi Neraca dan Analisis Statistik‎ BPS menyampaikan, sebanyak 6,4% dari total pengangguran merupakan lulusan universitas, dan 7,54% adalah lulusan diploma (I,II,III). Angka tersebut meningkat dari periode tahun sebelumnya.

"Untuk kelompok universitas, tingkat pengangguran terbukanya adalah 6,4%. Masih cukup tinggi," ungkap Suhariyanto dalam jumpa pers di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Kamis (5/11/2015) Kemudian untuk pendidikan Sekolah Dasar (SD) tercatat sebesar 2,74%, Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebesar 6,22%, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) sebesar 10,32‎%, serta Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebesar 12,65%.

"Tingkat pengangguran terendah ada pada penduduk berpendidikan SD ke bawah, sementara untuk tertinggi pada jenjang ‎pendidikan SMK," ujarnya. Hingga Agustus 2015, jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,56 juta orang. Bertambah 320 ribu orang, dibanding Agustus 2014 yang mencapai 7,24 juta orang. Salah satu penyebabnya adalah pemutusan hubungan kerja (PHK).
"Pertambahan pengangguran utama karena memang ada PHK, dan daya serap menurun. Jadi new entry(angkatan kerja baru) tidak teserap dan sebagian dari PHK," jelas Direktur Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan, Badan Pusat Statistik (BPS), Razali Ritonga, di kantornya, Jakarta, Kamis (5/11/2015).

Soal PHK, Razali mengatakan, perlambatan ekonomi yang terjadi tidak bisa disangsikan lagi, menjadi penyebab PHK terjadi di sektor industri. "Kalau ekonomi tinggi maka akan ada penambahan lapangan kerja, dan kalau ekonomi melambat ya tidak akan banyak lapangan kerja yang terbuka," jelas Razali.Hingga Agustus 2015, jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,56 juta orang. Jumlah ini bertambah 320 ribu orang, dibandingkan Agustus 2014 yang mencapai 7,24 juta orang.

Demikian data Badan Pusat Statistik (BPS), Kamis (5/11/2015). Pada data tersebut, jumlah penduduk angkatan kerja berusia 15 tahun ke atas adalah 122,38 juta jiwa, di Agustus 2015. Naik dari Agustus 2014 yang sebanyak 121,87 juta orang. Dari jumlah penduduk angkatan kerja tersebut, yang bekerja per Agustus 2015 adalah 144,82 juta orang, naik dari Agustus 2014 sebanyak 114,63 juta orang.

Tingkat Pengangguran Terbuka Agustus 2015 sebesar 6,18%, meningkat dibanding Februari 2015 sebesar 5,81% dan dibandingkan Agustus 2014 sebesar 5,94%. Selama setahun terakhir (Agustus 2014–Agustus 2015) kenaikan penyerapan tenaga kerja terjadi terutama di sektor konstruksi sebanyak 930 ribu orang (12,77%), Sektor Perdagangan sebanyak 850 ribu orang (3,42%), dan Sektor Keuangan sebanyak 240 ribu orang (7,92%).

Penduduk bekerja di atas 35 jam per minggu (pekerja penuh) pada Agustus 2015 sebanyak 80,5 juta orang (70,12%), sedangkan penduduk yang bekerja kurang dari 15 jam per minggu sebanyak 6,5 juta orang (5,63%). Pada Agustus 2015, penduduk bekerja masih didominasi oleh mereka yang berpendidikan SD ke bawah sebesar 44,27%, sementara penduduk bekerja dengan pendidikan Sarjana ke atas hanya sebesar 8,33%.

No comments:

Post a Comment