Kepala Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan pasar akan menunggu peta koalisi dalam pemilihan presiden yang akan digelar Juli mendatang. Menurut dia, kondisi tersebut akan menyebabkan perdagangan saham di bursa akan bergerak landai.
"Pasar akan terus bergerak landai jika belum ada pengumuman," kata Lana saat dihubungi, Jumat, 18 April 2014. Lana mengatakan rebound cukup besar memang sempat terjadi, sehingga indeks saham gabungan menyentuh 4.900 karena kepastian Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mengusung Joko Widodo alias Jokowi menjadi calon presiden. Namun bursa kemudian mulai menurun setelah adanya hasil pemilu legislatif.
"Karena tidak sesuai dengan ekspektasi PDIP menang. Selain itu, kabar tidak seratus persen PDIP usung Jokowi cukup berpengaruh," ujarnya. Menurut Lana, positifnya pasar terhadap sosok Jokowi seharusnya dimanfaatkan oleh PDIP dengan menjagamood pasar dengan memberikan kabar postif.
"Pas Jokowi diumumkan jadi capres ada nilai besar. Kalau ini tidak dijaga, pasar akan landai. Saya kira, Jokowi kemarin datang ke Bursa Efek Indonesia untuk mengembalikan moodpasar," ujarnya.
Menurut Lana, ajang pemilihan umum memang akan memberikan kontribusi cukup besar pada pasar saham. Berdasarkan catatannya, pada Pemilu 1999 kenaikan indeks mencapai 70 persen; Pemilu 2004 kenaikan mencapai 40 persen, dan Pemilu 2009 naik 80 persen.
"Setiap pemilu potensinya selalu naik. Tapi bisa berbeda kalau orang yang dianggap favorit tidak berhasil," katanya. Meskipun setelah pemilu lagislatif, terutama pada 10 April lalu, terjadi koreksi yang cukup dalam, Lana melihat net buy yang terjadi hingga akhir pekan lalu cukup tinggi. Pada 10 April, terjadi aksi jual (net sell) US$ 180 juta.
"Namun dari 11 April hingga akhir pekan kemarin net buy mencapai US$ 500 juta. Jadi, kalau dilihat, ada kenaikan," katanya.
No comments:
Post a Comment