Raksasa otomotif US, General Motors (GM), Kamis, 24 April 2014 mengumumkan laba mereka turun hingga 86 persen dibanding kuartal yang sama tahun sebelumnya. Pada kuartal I tahun lalu, laba mereka mencapai US$ 865 juta. Kini laba mereka tinggal US$ 125 juta. Laba ini merupakan rekor terburuk GM sejak kebangkrutan mereka pada 2009 lalu.
Susutnya laba ini disebabkan banyak faktor. Di antaranyarecall alias penarikan kembali produk mereka. Hingga saat ini, sejak Januari lalu, GM telah menarik kembali sekitar 7 juta unit produknya. Ini menguras kas mereka hingga US$ 1,3 miliar atau sekitar Rp 15 triliun.. Menurut CEO GM, Mary Barra, operasional kuartal I ini GM makin kuat, selaras dengan terdongkraknya pasar setelah krisis dekade lalu. Namun, banyaknya recall menambah beban keuangan GM.
Urusan restrukturasi biaya juga merogoh kas GM sebanyak US$ 300 juta. Faktor perubahan kurs di Venezuela juga menguras kocek GM sampai US$ 419 juta. CFO GM Chuck Stevens enggan memprediksi apakah akan ada penarikan produk GM lagi tahun ini yang akan menambah beban kas. "Terlalu dini untuk memprediksinya," ujarnya.
Walaupun kasnya terkuras, laba GM masih lumayan dan jauh dari perkiraan analis. Per lembar sahamnya akan mendapat laba US$ 29 sen, jauh dari analis Bloomberg yang memperkirakan hanya US$ 4 sen. Pendapatan GM kuartal I ini naik sedikit, dari US$ 36,9 miliar kuartal I tahun lalu, jadi US$ 37,4 miliar. Ini karena penjualan GM juga naik secuil, 2 persen. Tahun lalu, kuartal I GM mampu menjual 2,36 juta unit. Kini mereka bisa menjual 2,42 juta unit.
GM kini menghadapi banyak investigasi terkait penarikan kembali produk mereka. Di antaranya, 2,6 juta unit ditarik karena ada masalah saklar pengapian yang diduga terkait hilangnya 13 nyawa. Departemen Hukum, Komisi Keselamatan hingga DPR-nya Amerika sedang menelisik kenapa banyak produk GM yang ditarik.
No comments:
Post a Comment