Pemerintah Provinsi Aceh akan menggandeng sejumlah investor asal Australia untuk mengembangkan industri penggemukan (feedloter) sapi dan sapi potong. Industri feedloter ini akan dibangun di Aceh di atas lahan seluas 2.000 hektare.
"Australia sudah mau menginvestasikan penggemukan sapi dan sapi potong yang akan menjadi produk halal dari Indonesia ke Malaysia dan sejumlah negara lainnya," kata Gubernur Aceh Zaini Abdullah dalam acara Forum Bisnis Aceh, Selasa, 15 April 2014.
Zaini menambahkan, tiga perwakilan perusahaan asal Australia sudah tiga kali bertandang ke Indonesia untuk membahas program kerja ini. "Saya pikir pertemuan berikutnya akan dipaparkan lebih detail," ujarnya.
Ditemui di tempat yang sama, Kepala Badan Investasi dan Promosi Aceh Iskandar mengatakan ada dua perusahaan yang tertarik berinvestasi di Indonesia. "Mereka adalah Livestock Improvement Company Lawson Angus dan Central Meat Expor," kata Iskandar. Perusahaan ini juga akan menggandeng mitra lokal, yakni PT Makmur Sawita.
Iskandar mengatakan nilai investasi dari kedua perusahaan tersebut mencapai Rp 25 miliar. Untuk tahap awal investasi, pihak investor Australia akan mengirimkan 2.000 sapi dari negeri mereka. Rinciannya, 1.200 ekor untuk penggemukan dan sisanya untuk pembibitan. Pengembangan industri peternakan ini akan berlokasi di empat titik di Aceh. Beberapa tempat yang sudah disurvei yakni Kuta Malaka, Cot Seuribee, dan Blang Obo-obo.
Badan Koordinasi Penanaman Modal mencatat, realisasi investasi di Aceh sepanjang 2013 mencapai Rp 4,5 triliun. Realisasi tersebut tercapai dari investasi asing (PMA) sebesar Rp 0,9 triliun dan investasi dalam negeri (PMDN) sebesar Rp 3,6 triliun. Tahun ini, BKPM menetapkan target investasi di Aceh sebesar Rp 5,4 triliun.
No comments:
Post a Comment