Sejumlah pedagang lama Pasar Mayestik, Jakarta Selatan, yang saat ini berada di lokasi penampungan sementara mengaku menurun omzetnya. Akibatnya, mereka ada yang tak mampu membeli kios di gedung baru yang kini tengah dibangun, meski secara kredit.
“Dulu pas jam istirahat kantor atau makan siang di gedung pasar lama penuh pengunjung. Bahkan, tidak sedikit yang menghabiskan waktu di pasar hingga menjelang sore. Sekarang (di penampungan) sepi. Kayaknya, orang malas datang karena penampungannya sempit,” kata Ahmad, salah satu penjual pakaian anak-anak kepada Warta Kota, baru-baru ini.
Berkurangnya jumlah pengunjung, diakui Yusuf, pedagang pakaian lain. Bahkan, Yusuf pernah merasakan dalam dua hari tidak ada pembeli. “Sekarang paling besar omzet Rp 500.000 per hari atau sekitar Rp 15 juta per bulan. Omzet segitu dipotong bayar gaji karyawan plus uang makan, listrik, retribusi dan sebagainya. Belum lagi kebutuhan rumah tangga sehari- hari. Sementara, cicilan uang muka kios baru Rp 5 juta per bulan, sedangkan cicilan harga kios sampai lima tahun,” tutur Yusuf, yang sudah berdagang di Mayestik selama 25 tahun.
Terkait beratnya cicilan kios baru, ungkap Yusuf, lebih dari 30 pedagang lama (existing) terpaksa menjual jatah kiosnya di lokasi gedung Pasar Mayestik yang baru, dengan harga antara Rp 80 juta-Rp 100 juta. Pedagang hanya jual nama kepemilikan, belum termasuk kios, kepada calon pembeli. “Harga kios di gedung baru Rp 49 juta per m2, misalnya ukuran kios 2,5 X 2,5 m, maka harus membayar Rp 306.250.000,” kata Yusuf yang juga telah menjual jatah kiosnya di gedung baru.
Menanggapi hal itu, Manajer Humas Perusahaan Daerah (PD) Pasar Jaya, Yohanes Daramonsidi, mengatakan, menjual kios adalah hal yang sudah biasa. “Harga yang saat ini ada sudah merupakan kesepakatan bersama antara pemerintah dan pedagang lama. Sebelumnya sudah ada sosialisasi. Kami juga tanya-jawab dengan pedagang existing,” kata nya.
”Saya dengar ada yang punya kios sampai lebih dari lima. Mungkin karena jumlah kiosnya banyak, jadi tidak ada kecukupan dana untuk menutupinya. Karena itu, di gedung baru ini kami batasi kepemilikan kios tidak lebih dari lima,” ujar Yohanes seraya menambahkan, jumlah pedagang existing mencapai 800 orang. Sementara di gedung Pasar Mayestik yang baru terdiri dari 1.229 kios.