Komoditas buah manggis (garcinia mangostana) dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten Lebak di empat kecamatan guna meningkatkan pendapatan ekonomi petani setempat
"Kami berharap program pengembangan manggis itu dapat mendongkrak kesejahteraan masyarakat," kata Kepala Bidang Pangan dan Tanaman Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Yuntani di Rangkasbitung, Rabu.
Menurut dia, pengembangan manggis di empat kecamatan itu antara lain Cipanas, Lebakgedong, Sobang dan Muncang.
Sebab daerah tersebut setiap setahun sekali penghasil komoditas manggis.
Bahkan, buah manggis itu menembus pasar dunia, seperti negara Belanda, Jerman, Italia, Spanyol dan Inggris.
Namun, kata dia, manggis asal Lebak itu diekspor ke luar negeri melalui agen perusahaan Jakarta.
Apabila manggis memasuki panen dipastikan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.
Ia menyebutkan, areal pengembangan manggis di empat kecamatan tersebut seluas 120 hektar dan dibagikan gratis kepada 15 kelompok petani.
Tanaman manggis itu, kata dia, bisa menghasilkan antara tujuh sampai delapan tahun.
"Saya yakin dengan pengembangan manggis ini tentu bisa mendongkrak ekonomi masyarakat," ujarnya.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pertanian Kecamatan Lebak Gedong Kabupaten Lebak, Jenal Ruhyat menjelaskan, saat ini jumlah manggis yang sudah panenan seluas 90 hektar tersebar di enam desa di Kecamatan Lebakgedong.
Keunggulan manggis dari Kabupaten Lebak memiliki kelebihan dibandingkan produksi dari negara ASEAN, seperti Thailand dan Vietnam.
Kelebihan manggis Lebak, kata dia, rasanya manis sedikit asem tanpa getah bening dengan warga kulit ungu dan berat antara 120 sampai 150 gram perbuah.
Saat ini produk unggulan buah manggis di Kabupaten Lebak terbesar di Provinsi Banten.
Pada tahun 1994--1995 Kabupaten Lebak mengembangkan manggis melalui program pertanian rakyat terpadu (P2RT) di Kecamatan Cipanas dan Lebak Gedong seluas 30 hektar.
Petani manggis saat ini mengusulkan bantuan benih manggis kepada Kementerian Pertanian seluas 40 hektar.
"Pohon manggis yang dipanen di Kecamatan Lebakgedong ini hasil program bantuan Kementerian Pertanian," katanya.
Sementara itu, Udin (55), petani manggis Kecamatan Lebakgedong, Kabupaten Lebak, mengaku sudah puluhan tahun mengembangkan buah manggis karena biaya produksinya tidak besar dibandingkan tanaman karet.
"Saya bila musim panen dapat uang dari hasil penjualan buah manggis mencapai puluhan juta rupiah dengan luas tanaman satu hektar itu," katanya.
No comments:
Post a Comment