PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) selama tahun buku 2011 mencatat pendapatan Rp71,3 triliun, naik 3,8 persen dibanding pendapatan 2010 sebesar Rp68,3 triliun.
"Pendapatan Telkom tersebut mencerminkan adanya pertumbuhan positif atas kinerja usaha di tengah-tengah persaingan yang semakin tajam," kata Direktur Utama Telkom Rinaldi Firmansyah, dalam siaran pers di Jakarta, Jumat.
Saat yang bersamaan perseroan juga mencatat laba bersih sebesar Rp10,965 triliun turun dari laba bersih tahun sebelumnya Rp11,537 triliun.
Sedangkan rasio EBITDA (Earning Before Interests, Taxes, Depreciation and Amortization) pada akhir 2011 tanpa memperhitungkan biaya ekstra sebesar Rp1,57 triliun, mencapai Rp37,35 triliun, tumbuh 1,40 persen dibanding tahun sebelumnya.
Menurut Rinaldi pendapatan terutama didorong kenaikan pendapatan dari layanan seluler yang mencapai Rp48,73 triliun pada 2011, naik 6,90 persen dibanding tahun 2010 sebesar Rp45,57 triliun.
Hingga akhir tahun 2011 jumlah pelanggan seluler Telkomsel yang mencapai 107 juta, naik 13,8 persen dibanding jumlah pelanggan tahun 2010.
Selain itu kenaikan juga didorong peningkatan pendapatan data, internet dan layanan teknologi informasi yang mencapai Rp23,92 triliun, naik 20,80 persen dibanding 2010 sebesar Rp19,80 triliun.
Ia menjelaskan kompetisi yang ketat mendorong berbagai inovasi di dalam segmen layanan yang diberikan oleh operator telekomunikasi terbesar di negeri ini seperti lahirnya produk Internet Protocol Television (IPTV) dengan brand Groovia TV dan layanan pengiriman uang (remittance) dengan brand Delima.
Jumlah seluruh pelanggan layanan Telkom selama tahun 2011 mencapai 129,86 juta, naik 7,8 persen dibanding tahun 2010 yang mencapai 120,47 juta pelanggan.
Dari jumlah tersebut sebanyak 107,02 juta nomor adalah pelanggan seluler, selebihnya pelanggan pelanggan wireline (telepon kabel) yang mencapai 8,60 juta, naik 3,6 persen dibanding 2010 yang mencapai 8,30 juta nomor.
Selanjutnya pelanggan layanan telepon tetap nirkabel (FWA) Flexi yang mencapai 14,24 juta, turun 21,60 persen dibanding 2010 yang mencapai 18,16 juta.
"Khusus Flexi, perusahaan melakukan terminasi terhadap pelanggan tidak produktif yang dievaluasi setiap akhir tahun," katanya.
Telkom juga mencatat kenaikan pada jumlah pelanggan broadband yang mencapai 10,47 juta, tumbuh 63,40 persen dibanding 2010 yang mencapai 6,41 juta.
Pelanggan broadband terdiri atas layanan internet Speedy yang pada 2011 mencapai mencapai 1,79 juta, naik 8,50 persen dibanding 2010 sebanyak 1,65 juta pelanggan.
Sedangkan pelanggan internet Flasch tercatat 5,53 juta, naik 45,70 persen dibanding 2010 yang mencapai 3,80 juta.
Adapun pelanggan BlackBerry sebanyak 3,15 juta nomor, naik 226,40 persen dibanding 2010 sebanyak 966.000 nomor.
Lebih lanjut dijelaskan Rinaldi, dalam meningkatkan kualitas layanan, Telkom Group menambah Base Transceiver Station (BTS) untuk Telkomsel dan Flexi menjadi 49.461 unit yang mencakup 42.623 unit BTS Telkomsel dan 6.838 unit BTS Flexi.
Dari total BTS tersebut, terdapat BTS 3G Telkomsel sebanyak 9.509 unit dan BTS Flexi berteknologi EVDO sebanyak 1.123 unit.
No comments:
Post a Comment