Menjelang penawaran perdana saham publik (IPO) pada Mei mendatang, manajemen Facebook mulai melakukan pembenahan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah meminta Otoritas Pasar Modal Amerika Serikat (SEC) menghentikan penjualan saham beberapa investor lama yang kini beredar di pasar sekunder.
Seorang sumber mengatakan SEC bakal menghentikan perdagangan saham Facebook di pasar sekunder mulai Senin pekan depan. Selain meminta SEC turun tangan, Facebook mendesak beberapa perusahaan sekuritas swasta berhenti memperdagangkan saham mereka. "Hal ini untuk meredam gejolak agar mereka bisa menetapkan harga saat IPO," katanya.
Beberapa penjaja saham Facebook pun menuruti perintah SEC. Salah satunya adalah Sharespost Financial, yang berjanji menghentikan perdagangan saham Facebook hari ini. "Kami berkomitmen membantu menertibkan transaksi menjelang IPO," demikian pernyataan manajemen Sharepost. Adapun perusahaan efek lainnya, SecondMarket, belum memberi tanggapan atas kebijakan ini.
Saham-saham yang kini beredar di pasar sekunder sejatinya milik beberapa investor pada masa awal pendirian Facebook. Beberapa di antaranya sang pendiri, Mark Zuckerberg dan Eduardo Saverin, co-founder Dustin Moskovitz, para karyawan, hingga seniman lukis yang menggambar logo di kantor Facebook, Palo Alto, California. Sebagian dari mereka kini kaya mendadak karena harga saham itu berlipat ganda hingga US$ 86 per lembar. Namun belum diketahui berapa total nilai saham Facebook yang sudah beredar.
Dalam IPO yang direncanakan Mei mendatang, Facebook bakal melepas 20 persen saham untuk meraup dana segar hingga US$ 10 miliar. Target ini melambungkan gengsi IPO Facebook sebagai aksi korporasi terbesar oleh perusahaan Internet di Amerika. Namun kelancaran rencana ini amat bergantung pada penilaian SEC. Otoritas pasar modal itu kini masih menilai prospektus Facebook, yang sudah direvisi tiga kali sejak Februari lalu.
Saat ini nilai buku Facebook mencapai US$ 100 miliar. Dengan pengguna aktif yang mencapai 845 juta orang, Facebook mengukuhkan diri sebagai jejaring sosial nomor wahid di dunia. Sebagai perusahaan Internet, nilai Facebook kini melebihi para pesaing utama, seperti Google Inc dan Yahoo Inc. Sepanjang 2011, pendapatannya mencapai US$ 3,7 miliar dengan perolehan laba bersih US$ 668 juta. Kenaikan pendapatan hingga dua kali lipat itu berasal dari iklan korporat dan iklan individu yang dikirim ratusan juta pengguna aktifnya.
Tapi masih ada satu ganjalan besar. SEC memerintahkan manajemen Facebook memberi tahu para calon investor ihwal gugatan paten yang diajukan Yahoo! akhir bulan lalu. Yahoo! menuntut Facebook membayar lisensi atas 20 hak paten teknologi, di antaranya iklan, kontrol privasi, news feed, dan layanan e-mail. Perusahaan Internet ini pun ada kemungkinan akan memaksa Facebook menyerahkan sebagian saham sebelum IPO digelar.
Menurut SEC, gugatan ini bisa memberi pukulan signifikan bagi kinerja keuangan Facebook. "Jika keputusan pengadilan buruk, kondisi bisnis, keuangan, dan laba usaha Facebook bisa anjlok," demikian kutipan berkas prospektus yang dipegang SEC.
No comments:
Post a Comment