Monday, March 19, 2012

18 Pengusaha Pariwisata Singapura Berkunjung Ke Makassar

Sebanyak 18 pengusaha industri pariwisata Singapura, akhir Maret 2012, berkunjung ke Sulawesi Selatan, khususnya ke Makassar. 

Tujuannya, untuk meningkatkan tingkat isian tempat duduk (seat load factor-SLF) penerbangan internasional Garuda rute Makassar-Singapura-Makassar, kata kata Direktur Eksekutif Badan Pengembangan Promosi Pariwisata Makassar (BP3M), Nico B Pasaka di Makassar, Minggu. 

Hal itu dilakukan karena tingkat isian temoat duduk rute tersebut cukup memprihatinkan, hanya 45-50 persen. 

Nico menguraikan penerbangan internasional Garuda Indonesia rute Makassar-Singapura dinilai memprihatinkan karena tingkat keterisian penumpang di bawah 50 persen. 

"Bila rute tujuan Makassar-Singapura tersebut tidak didukung pelaku industri, saya khawatir rute ini akan tutup seperti sebelumnya maskapai Silk Air pernah membuka rute itu," 

Maskapai Silk Air, kata dia, terpaksa gulung tikar karena "load factor" tidak dapat menutupi biaya beban operasional, hal itu juga hampir terjadi pada maskapai Garuda Indonesia apabila tidak didukung dengan pelaku industri pariwisata kedua negara ini. 

"Kita tidak ingin hal ini terulang kembali berdasar pada pengalaman sebelumnya," ucapnya. 

Dia menjelaskan, sebaiknya pihak terkait dan Asosiasi mendatangkan industri biro perjalanan wisata langsung dari Singapura untuk menghidupkan kembali rute penerbangan Garuda di kedua negara. 

"Perwakilan ASITA ((Association of the Indonesian Tours & Travel Agencies) Sulsel sudah mempersiapkan pertemuan bisnis dengan pelaku industri perjalanan wisata di Singapura," papar Mantan Ketua BPD PHRI Tana Toraja ini. 

Ia mengaku, sebanyak 18 pelaku industri pariwisata asal Singapura akan melakukan kujungan ke Makassar selama tiga hari. Rombongan pengusaha travel dan pengelola website pariwisata itu direncanakan mengunjungi sejumlah objek wisata menarik di Makassar.

Delta Lakkang yang terletak di jantung kota Makassar, tambah Nico, akan coba diperkenalkan kepada pelaku industri tersebut, karena objek wisata ini sangat potensial dipromosikan ke Singapura.

"Sebenarnya banyak objek menarik di Sulsel, tetapi akses yang paling dekat dengan infrastruktur yang lengkap ada di Lakkang. Tidak hanya itu, panorama alam pulau Samalona dan Gusung di sekitar perairan Makassar akan diperkenalkan kepada mereka," katanya. 

Ia menambahkan, kemudian Makam Syekh Yusuf, Makam Sultan Hasanuddin, Mesjid Tua Katangka dan Balla Lompoa termasuk pariwisata budaya juga akan diperkenalkan buat mereka. 

Setelah kunjungan ke sejumlah objek tersebut, BP3M akan mengajak pelaku usaha travel melakukan pertemuan bisnis dengan agen travel dan pengusaha hotel di Makassar. 

"Kami berharap pertemuan bisnis ini bisa menghidupkan kembali rute Makassar-Singapura," ucapnya.

General Manager Garuda Indonesia Area Makassar, Rismondari mengaku, load faktor penerbangan langsung Makassar-Singapura berkisar 50 persen, begitupun sebaliknya rute Singapura-Makassar sekitar 45 persen.

"SLF penerbangan Makassar-Singapura-Makassar belum maksimal dan mengembirakan karena masih rata-rata di bawah 50 persen," ucapnya.  

No comments:

Post a Comment