Kementerian BUMN mencatat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) selama kuartal pertama tahun 2012 atau mulai Januari hingga 22 Maret mencapai total Rp5,312 triliun dengan jumlah nasabah sebanyak 364.480 debitur.
"Total KUR periode Januari sebesar Rp1,73 triliun, dan KUR Februari Rp2,088 triliun, Maret (periode 1-22 Maret) mencapai Rp1,492 triliun," kata Deputi Bidang Usaha Jasa Kementerian BUMN, Parikesit Suprapto, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat.
Menurut Parikesit, hingga 22 Maret 2012 KUR terbesar disalurkan oleh Bank BRI total Rp3,664 triliun, terdiri atas BRI Mikro sebesar Rp3,014 triliun dengan 337.369 debitur, dan BRI Ritel Rp650,3 miliar dengan jumlah nasabah 3.018 debitur.
KUR kedua terbesar disalurkan BNI sebesar Rp636,3 miliar dengan jumlah nasabah mencapai 11.937 debitur. Diikuti kemudian oleh BTN Rp257,6 miliar dengan 1.596 nasabah.
Selanjutnya ada Bank Syariah Mandiri yang menyalurkan KUR sebesar Rp221,3 miliar dengan 3.486 debitur.
Bank Mandiri sebesar Rp195,7 miliar dengan 2.980 debitur, sedangkan Bukopin Rp9,1 miliar kepada 128 debitur.
Pada saat yang bersamaan, sebanyak 26 Bank Pembangunan Daerah (BPD) menyalurkan dana KUR total Rp328 miliar dengan 3.966 debitur.
Dengan demikian, Parikesit menambahkan, secara nasional rata-rata perolehan dana KUR mencapai sekitar Rp15 juta per debitur.
Di tahun 2012, pemerintah menargetkan mampu menyalurkan KUR sebesar Rp30 triliun, lebih tinggi dari realisasi KUR 2011 sebesar Rp28,6 triliun
No comments:
Post a Comment