PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) sepanjang 2011 mencatatkan penjualan sekitar Rp 7,741 triliun atau naik 28,54 persen dibandingkan dengan periode yang sama 2010 sebesar Rp 6,022 triliun. "Pencapaian kinerja 2011 ini ditopang oleh proyek kerjasama operasi (KSO) sekitar Rp 101,522 miliar, atau naik 152,8 persen dibandingkan dengan periode sama sebelumnya hanya Rp 40,15 miliar," kata Direktur Utama Bintang Perbowo ketika dihubungi di Jakarta, Rabu (28/3/2012).
Ia menambahkan laba usaha perseroan turut naik 36,87 persen menjadi Rp 653,74 miliar pada 2011, dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya sebesar Rp 477,61 miliar. Selain itu, dalam laporan keuangan yang diterbitkan perseroan juga disebutkan bahwa WIKA berhasil mengantongi pendapatan bunga sebesar Rp 34,324 miliar. Angka ini mengalami kenaikan 18,71 persen dari Rp 28,913 miliar pada 2010 silam.
Sepanjang 2011, WIKA juga mampu meraup keuntungan dari laba selisih kurs sebesar Rp 22,756 miliar, dibandingkan dengan periode yang sama 2010 yang mencatat rugi kurs. Seiring dengan naiknya penjualan, perseroan belum mampu menekan laju beban pokok penjualan yang tercatat naik 29,46 persen menjadi Rp 6,978 triliun, dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya sebesar Rp 5,390 triliun.
Kendati demikian, sepanjang 2011 WIKA berhasil mencatatkan laba komprehensif sekitar Rp 401,827 miliar. Jumlah ini meningkat 29,10 persen dibanding dengan periode tahun sebelumnya yang hanya Rp 311,241 miliar.
Hingga 2011, total aset perusahaan konstruksi pelat merah ini mampu membukukan pertumbuhan aset sekitar 32,38 persen menjadi Rp 8,322 triliun, dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya sebesar Rp 6,286 triliun. Pada tahun ini, WIKA menargetkan laba bersih tumbuh 23 persen menjadi sekitar Rp 430 miliar.
No comments:
Post a Comment