emegang saham BRI menyetujui pembagian laba bersih untuk dividen sebesar Rp 3 triliun. Besarnya dividen tersebut adalah 2O persen dari total laba bersih BRI tahun 2011 sebesar Rp 15 triliun. Rapat umum pemegang saham hari ini juga menyepakati penggunaan laba bersih untuk cadangan investasi sebesar 1 persen dan program kemitraan dan bina lingkungan sebesar 4 persen. Sisa laba bersih sebesar Rp 11,3 triliun akan dipakai sebagai laba yang ditahan.
"Peningkatan laba bersih sepanjang tahun 2011 merupakan hasil dari pertumbuhan kredit yang berkualitas. Selain itu juga peningkatan fee base income serta terjaganya efisiensi operasional," kata Direktur Utama Bank BRI Sofyan Basir.
Kredit yang disalurkan Bank BRI sebesar Rp 283,58 triliun, tumbuh 14,83 persen dibandingkan tahun 2010. "Pertumbuhan kredit tahun 2011 memang tidak setinggi pertumbuhan sebelumnya. Namun, konsolidasi itu merupakan pertumbuhan yang berkualitas," kata Djarot.
Kualitas pertumbuhan kredit itu terlihat dari rasio kredit bermasalah atau NPL, yang sebesar 2,78 persen pada tahun 2010 dan turun menjadi 2,3 persen pada tahun 2011. Adapun dana pihak ketiga yang dihimpun Bank BRI sebesar Rp 328,56 triliun. Jumlah ini tumbuh 13,27 persen dari tahun 2010.
No comments:
Post a Comment