Tesco Buka 20.000 Lapangan Kerja Baru

Perusahaan retail Tesco Plc berencana membuka toko-toko baru dan akan menciptakan 20 ribu lapangan kerja di Inggris dalam dua tahun ke depan. Hal tersebut merupakan upaya mengatasi penurunan pangsa pasar di Inggris.

Peretail besar itu menyebutkan akan memperbarui toko yang ada, membuka outletbaru, dan memperlihatkan "investasi signifikan" pada pelayanan pelanggan. Tesco juga akan menyerap anak-anak muda penganggur dan menyediakan 10 ribu program magang. 

"Kami akan berinvestasi lebih banyak untuk staf di lantai penjualan pada jam sibuk, (menyediakan) keahlian yang lebih besar dan membantu memberikan makanan segar, serta meningkatkan kualitas dan layanan di seluruh toko kami setiap saat," kata CEO Tesco Richard Brasher, seperti dikutip Reuters, kemarin.

"Dengan angka pengangguran kaum muda yang sudah mencapai rekor tinggi, kami bertekad menargetkan banyak pekerjaan baru bagi anak muda yang kehilangan pekerjaan," kata Brasher.

Pangsa Tesco di pasar retail Inggris turun ke tingkat yang tidak diperkirakan sejak 2005. Riset yang dilakukan Kantar WorldPanel menyebutkan, berdasarkan data yang tercatat pada 19 Februari, pasar Tesco jatuh 0,6 persen dibanding tahun lalu. Tesco hanya menguasai 29,7 persen.

Perusahaan yang sudah mengumumkan pencapaian laba pertamanya tersebut tidak menyebutkan secara spesifik besaran investasi pada skema ini. Mereka juga tidak mengungkapkan jumlah toko yang akan dibuka.

Jumlah penganggur muda naik di atas batas 1 juta pada November tahun lalu, pertama kalinya sepanjang sejarah. Jumlah penganggur pemuda semakin berkurang menjadi hanya 1,04 juta dalam tiga bulan hingga Desember. Angka pengangguran dengan usia 16-24 tahun mencapai 22,2 persen.

Perdana Menteri David Cameron mengatakan langkah Tesco adalah "dorongan kepercayaan besar" bagi perekonomian. "Komitmen mereka menciptakan pekerjaan dan kesempatan untuk kaum muda pada saat ekonomi yang sulit adalah kabar yang fantastis bagi Inggris dan orang-orang yang dibantu untuk mendapatkan pekerjaan."

Pemerintah mengandalkan perusahaan swasta agar menciptakan lapangan kerja. Diharapkan, lowongan baru akan cukup untuk menebus 700 ribu pekerjaan di sektor pemerintahan yang akan dipotong demi kepentingan penghematan.